Perang Tarif Masih Menjadi Perhatian Utama Investor
Oleh
BENNY DWI KOESTANTO
·2 menit baca
SHANGHAI, RABU – Mayoritas pasar saham di Asia mencatat kenaikan tiga hari berturut, pekan ini, di tengah perhatian utama investor dan pelaku pasar atas perang dagang secara global. Dinamika perang dagang antara Amerika Serikat dan China masih menjadi perhatian utama.
Persaingan dagang AS-China tetap menjadi fokus perhatian sekalipun perkembangan lain memperlihatkan bahwa AS dan Meksiko telah mencapai kesepakatan dalam perjanjian perdagangan kedua negara. Selain itu, juga ada perkembangan bahwa Kanada sepakat untuk ikut bernegosiasi dan membuka kesempatan untuk bergabung dalam perjanjian perdagangan AS-Meksiko.
Pasar masih khawatir dengan langkah Washington yang dapat saja segera memberlakukan tarif atas impor barang-barang asal China senilai 200 miliar dollar AS. Hal itu akan menambah tarif yang telah diberlakukan sebelumnya oleh AS senilai 50 miliar dollar AS.
"Beberapa berita terbaru tampaknya meredakan kekhawatiran pasar terhadap perang dagang,” kata Kengo Suzuki, analis pasar Mizuho Strategies.
"Namun, hal itu tampaknya masih terlalu dini untuk membuat pasar benar-benar optimistis mengingat pemerintahan Trump mungkin menambah penerapan tarif senilai 200 miliar dollar AS terhadap China bulan depan dan negosiasi AS-China diharapkan berlangsung lagi setelah pemilu sela di AS pada November,” jelas Suzuki.
Pada perdagangan Rabu (29/8/2018), pasar saham Asia menanjak. Indeks saham utama Tokyo naik 0,2 persen yang merupakan kenaikan tujuh hari berturut. Indeks saham Hong Kong juga menguat 0,2 persen, sementara bursa Sydney naik 0,8 persen, dan Seoul menanjak 0,3 persen. Hanya bursa saham Shanghai yang turun 0,3 persen.
"Secara keseluruhan kesepakatan AS-Meksiko telah mengalihkan perhatian dari kemunduran hukum Trump karena para investor mungkin melihat cahaya di ujung terowongan dengan harapan bahwa perselisihan perdagangan AS-China dapat berakhir dengan cara yang sama-sama bersahabat," kata Stephen Innes, yang mengepalai perdagangan Asia-Pasifik di OANDA.
David Ader, kepala strategi pasar di Informa Financial Intelligence, mengatakan bahwa saham tetap naik meskipun ada kehati-hatian di lantai perdagangan. “Saya cenderung lebih pesimistis bahwa kami akan pergi dengan kesepakatan perdagangan yang akan membuat semua orang puas," katanya kepada Bloomberg TV.
"Namun, kami memperdagangkan kepekaan terhadap berita utama tersebut, jadi untuk saat itu terlihat bagus,” tambah Ader. (REUTERS)