SLEMAN, KOMPAS- Presiden Joko Widodo mengingatkan elemen bangsa agar tidak menghabiskan energi untuk saling mencela dan menyebarkan fitnah jelang kontestasi calon presiden. Bahkan, Presiden mengajak berbagai pihak membangun persatuan dan persaudaraan mencapai kemajuan masa mendatang.
”Kalau sekarang kita masih berkutat saling cela, mencemooh, keluarkan fitnah, hoaks, energi kita akan habis. Ini harus diakhiri,” kata Presiden Jokowi saat membuka Kongres XI Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) di Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (29/8/2018).
Presiden yang didampingi sejumlah pejabat, di antaranya Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga dan Putu Wiratnaya dari Presidium Pimpinan Pusat KMHDI, serta Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, saat ini sebagian pihak sering mengabaikan persatuan dan persaudaraan karena perbedaan pilihan politik. ”Hanya karena urusan pilihan bupati, wali kota, gubernur, atau presiden, kita jadi sering melupakan persaudaraan, persatuan, dan kerukunan kita,” ujar Presiden.
Oleh karena itu, tambah Presiden Jokowi, semua elemen bangsa agar saling menguatkan. Persatuan yang kuat menjadi modal kekuatan dan potensi menuju Indonesia Emas 2045. Presiden juga mengajak masyarakat mengembangkan pola pikir positif dan optimisme mencapai kemajuan dan mampu bersaing.
”Kita harus membangun pola pikir baru, optimisme, positive thinking (berpikir positif). Kalau kita tidak optimistis, tidak positive thinking, membangun hal-hal yang positif, mana bisa kita menang bersaing dengan negara-negara lain,” ujar Presiden.
Sementara itu, dalam sesi diskusi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, penyebaran kabar bohong di media sosial merupakan salah satu bentuk ancaman bagi bangsa Indonesia sekarang ini.