Sempat Terkendala Teknis, Pengunjung Monas tetap Antusias
Pertunjukan laser dan air mancur menari di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Jumat (31/8/2018), telat dari jadwal. Meskipun begitu, ribuan pengunjung monas tetap antusias menyaksikan pertunjukan tersebut.
Pertunjukan laser sedianya dilaksanakan pukul 19.00. Pengunjung pun mulai memadati sisi barat Monas. Sisi barat dipilih karena aksesnya dekat dengan Taman Air Mancur Pesona Monas, tempat air mancur menari yang akan diadakan setelah pertunjukan laser.
Menjelang pertunjukan laser, terdengar pengumuman dari pembawa acara,”Kami mohon maaf, pertunjukan laser ada kendala teknis. Pengunjung harap langsung menuju taman air mancur. Setelah dari air mancur baru kembali ke sini.”
Ribuan pengunjung langsung menyerbu Taman Pesona Monas. Sebagian memadati tribun penonton di sebelah kiri. Namun, tak sedikit pengunjung yang berdiri di depan pagar pembatas air mancur. Pembawa acara mengingatkan agar jangan terlalu dekat dengan pagar karena ada kabel yang dialiri listrik.
Pada pukul 19.20, pertunjukan air mancur menari dimulai. Pengunjung bersiap dengan gawai di tangan untuk mengabadikan momen tersebut. Lenggokan air mancur diiringi nyanyian “Tanah Airku” yang diaransemen Addie MS. Di tengah air mancur, terdapat bulatan pelangi beserta tulisan yang menjelaskan tentang judul lagu yang dibawakan.
Randi Lesi (21), warga Depok, baru pertama kali melihat pertunjukan itu. Penglihatannya fokus ke arah air terjun menari. Dia takjub sekaligus heran.
“Kok air itu bisa mengikuti irama musiknya, ya," kata dia.
Nurul (23), warga Bekasi, mengaku telah dua kali menyaksikan pertunjukan ini. Kemarin, dia datang saat pertunjukan hampir usai. “Aku gak bosan bolak-balik ke Monas untuk pertunjukan sekeren ini,” kata Nurul.
Dia memuji aransemen lagu Tanah Airku yang dilakukan Addie MS. Selain itu, pencahayaan warna-warni membuatnya tak henti mengabadikan momen tersebut.
Lain lagi halnya dengan Dwi Azizah, warga Cipinang, Jakarta Timur. Dia sudah sejak pukul 18.30 wara-wiri bersama temannya di monas. Namun, ia tidak mengetahui pertunjukan ini hingga pembawa acara mengumumkan bahwa ada air mancur menari. Dia selonjoran di lapangan rumput karena tribune penonton sudah terisi penuh.
"Pertama kali melihat trus aku merasa wow banget. Warna-warninya itu lho,” kata dia.
Sejumlah warga yang mengetahui pengumuman dari pembawa acara soal kendala teknis pertunjukan laser, tidak mempermasalahkan hal tersebut. Bagi mereka, menonton pertunjukan laser dan air mancur menari sama-sama menarik.
“Kan setelah air mancur masih tetap bisa nonton laser. Tak apa-apalah,” kata Jendri (26), pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang.
Suguhan air mancur menari sesi pertama ini berlangsung hingga pukul sekitar 30 menit. Sejumlah pengunjung membawa sanak kerabat, ada pula yang membawa balita. Berhubung tubuh si anak pendek, tak sedikit di antara pengunjung yang memangku anaknya di pundak. Ada juga yang meletakkan anaknya di atas tong sampah agar si buah hati dapat menyaksikan air mancur menari.
Anggi Rachmadini (33), salah satu pengunjung yang berasal dari Cawang, Jakarta Timur, mengatakan, berkumpulnya ribuan pengunjung di tempat ini tak lepas dari keberhasilan Monas menyuguhkan hiburan yang diminati khalayak. “Aku turut bangga sebagai warga DKI karena di sini ada Monas yang begitu keren dengan pertunjukan yang luar biasa,” kata Anggi.
Setelah dihibur oleh air mancur menari, warga kembali berbondong-bondong ke sisi barat Monas. Sebagian di antara mereka ada yang membawa tikar sebagai tempat duduk. Namun, banyak juga yang langsung duduk di lantai.
Pertunjukan laser dimulai pukul 19.58. Empat sisi Monas ditembak menggunakan laser warna-warni. Alhasil, bangunan setinggi 132 meter itu tampak mencolok di tengah penerangan sekitar yang seadanya.
Pancaran laser di empat penjuru Monas disertai dengan narasi tentang sejarah Asian Games 1962. Sinar laser yang membentuk tulisan Asian Games di tubuh Monas diiringi suara pidato Bung Karno, "Saya nyatakan Asian Games 1962 dibuka.”
Tak lama sesudahnya, laser menampilkan ondel-ondel disertai narasi penjelasan tentang sejarah Jakarta. Dentuman musik terus membahana. Setelah itu, terlihat tiga maskot Asian Games 2018: Bhin Bhin, Kaka, dan Atung, disertai penjelasan tentang ketiga maskot tersebut.
Pertunjukan laser dan air mancur menari di Monas ini turut menarik perhatian atlet asing yang berlaga di Asian Games 2018. Farrukh Liaqat, misalnya, Atlet bridge asal Pakistan ini menyiapkan kamera beserta tripod di depan pintu masuk Monas sejak pukul 18.00. Sesekali dia mengatur kameranya secara otomatis dan berswafoto dengan latar Monas.
“Saya ingin mengabadikan semua keindahan yang ada di Indonesia sebelum kembali ke Pakistan,” kata dia.
Pertunjukan laser ini merupakan yang terakhir. Hari Sabtu dan Minggu 1-2 September, pengunjung Monas bisa menikmati tayangan video mapping. Video mapping diadakan pukul 19.00 dan 20.00. (Insan Al Fajri)