JAKARTA, KOMPAS—Masyarakat dari Dewan Perwakilan Daerah Badan Musyawarah Betawi Jakarta Utara mengusulkan stadion di bekas Taman BMW nantinya bernama Stadion MH Thamrin. Ini bagian dari upaya untuk merawat memori warga Ibu Kota tentang para pejuang kemerdekaan dari kalangan Betawi.
Eks Taman BMW, singkatan dari Bersih, Manusiawi, dan Berwibawa, berlokasi di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dengan luas 26,5 hektar. Ketua Dewan Perwakilan Daerah Badan Musyawarah (DPD Bamus) Betawi Jakarta Utara M. Ichwan Ridwan mengatakan, karena lahan tersebut bakal menjadi sarama olahraga, termasuk stadion sepak bola, nama Mohammad Hoesni Thamrin pas disematkan.
“Mohammad Hoesni Thamrin memiliki jasa besar terhadap sepak bola Indonesia,” ucap Boim, sapaan Ichwan, saat dihubungi pada Senin (3/9/2018). Contoh penghargaan terhadap tokoh Betawi berdasarkan kategori bidangnya adalah penamaan sarana kesenian Taman Ismail Marzuki. Ismail merupakan salah satu maestro musik kenamaan Indonesia yang sudah menciptakan banyak lagu nasional.
Pemerhati sejarah JJ Rizal menuturkan, MH Thamrin adalah pahlawan nasional asal Jakarta yang berperan penting membela orang-orang kecil serta gagasan Indonesia merdeka, di masa genting saat kebanyakan tokoh pergerakan dipenjarakan atau dibuang pasca pemberontakan Partai Komunis Indonesia 1926. Namun, di luar itu, Thamrin juga tokoh penting di bidang olahraga di zaman pergerakan, terutama sepak bola.
“Ia memperjuangkan agar pemerintah kolonial membangunkan lapangan sepak bola bagi bond atau perkumpulan sepak bola pribumi,” kata Rizal. Perjuangan itu dihadapi secara rasis oleh perkumpulan sepak bola Eropa, antara lain dengan tidak mengizinkan perkumpulan pribumi menggunakan lapangan bola bond Eropa, bahkan untuk acara sosial semacam pengumpulan dana bagi korban bencana sekalipun.
Akhirnya, Thamrin menggunakan uang pribadi sebesar 2.000 gulden untuk membiayai pembangunan stadion di Laan Traveli. Lapangan tersebut berlokasi di Petojo, Jakarta Pusat. Lapangan digunakan Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ), cikal bakal Persija Jakarta. “Inilah stadion sepak bola pertama yang dimiliki kaum pribumi, bukan hanya di Jakarta, melainkan Indonesia,” ujar Rizal.
Kepada media, Sandiaga Uno semasa menjabat Wakil Gubernur DKI mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI menargetkan pembangunan stadion bertaraf internasional di eks Taman BMW dimulai akhir tahun ini. Namanya nanti menjadi Jakarta International Stadium.
Pantauan pada Senin (3/9/2018), satu anggota Satuan Polisi Pamong Praja berjaga di titik masuk eks Taman BMW. Sebanyak dua alat berat meratakan dan memadatkan gundukan-gundukan tanah di sana.
Selama bertahun-tahun, bangunan liar berdiri di sana meski pembongkaran dilakukan beberapa kali. Penertiban dilaksanakan pada Agustus 2008, menyasar 1.126 bangunan, dan pada Oktober 2008 terhadap sekitar 200 bangunan. Terakhir, Pemprov membongkar 356 bangunan liar pada 2 Agustus 2017. Penghuni rata-rata pengepul sampah, barang bekas, dan besi tua (Kompas, 7/9/2017).
Terkait usulan penamaan stadion, Boim mengatakan, pihaknya sedang menunggu jadwal audiensi dengan Wali Kota Jakarta Utara Syamsuddin Lologau. DPD Bamus Betawi Jakarta Utara sudah pernah menyampaikan kepada wali kota sebelumnya, Husein Murad, yang kini Bupati Kepulauan Seribu. (JOG)