JAKARTA, KOMPAS -- Geliat transaksi belanja secara dalam jaringan meningkat menjelang akhir tahun. Hal itu ditopang oleh banyaknya promo seperti potongan harga dan progam komisi uang kembali yang ditawarkan perusahaan e-dagang. Banyaknya promo membantu perkembangan usaha mikro kecil dan menengah. Namun, jumlah UMKM yang tergabung dalam e-dagang masih sedikit.
Periode akhir tahun menjadi masa-masa persaingan antarperusahaan e-dagang dalam menawarkan promo-promo menarik untuk menggaet konsumen. Berdasarkan laporan Nielsen Indonesia, pada agenda Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2017, nilai transaksi belanja mengalami peningkatan sebesar Rp 1,4 triliun secara tahunan. Perilaku berbelanja konsumen dipengaruhi oleh diskon dan penawaran harga spesial dari pedagang (Kompas, 13 Desember 2017).
Selain itu, berdasarkan data Google, pencarian informasi festival belanja akhir tahun di peramban meningkat hingga 4,5 kali lipat. Hal itu mencerminkan minat masyarakat berpartisipasi dalam festival belanja akhir tahun semakin meningkat.
Country Head of Shopback Indonesia (perusahaan e-dagang yang memberikan program komisi uang kembali) Indra Yonathan, Senin (3/9/2018), menyampaikan, akhir tahun menjadi ajang bagi para pelaku e-dagang menggaet masyarakat untuk belanja daring. Promo-promo seperti potongan harga dan program uang kembali (cashback) banyak diincar konsumen.
Mengambil momentum itu, Shopback menyelenggarakan Shopfest 2018 pada 5 September 2018. Pada ajang Shopfest 2018, Shopback Indonesia menawarkan program uang kembali hingga 90 persen. Promo bisa diperoleh apabila berbelanja daring melalui aplikasi Shopback dan laman Shopfest.
"Jadi nanti selain mendapatkan potongan harga dari e-dagang yang konsumen tuju, kami juga akan memberikan cashback," ujar Indra di Jakarta.
Pola perilaku masyarakat yang mulai beralih ke digital membuat Indra optimistis Shopfest 2018 akan mendatangkan lebih banyak transaksi. Selain di Indonesia, Shopfest juga dihelat di Singapura, Malaysia, Taiwan, Thailand, Filipina, dan Australia. Pada Shopfest 2017, transaksi belanja daring di 7 negara tercatat sebesar Rp 600 miliar. Pada 2018, Indra menargetkan transaksi belanja akan meningkat hingga Rp 1,5 triliun.
Menurut Indra, Indonesia menyumbang hingga 30-40 persen dari total transaksi di 7 negara itu. Dengan demikian, transaksi Shopfest paling banyak terjadi di Indonesia.
"Tujuan kami memberikan promo cashback agar lebih banyak masyarakat yang berbelanja online," ucap Indra.
Di sisi lain, Country Branch Manager Shopee Indonesia Rezki Yanuar mengemukakan, dengan makin banyak masyarakat yang berbelanja daring akan membantu perkembangan bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia.
"Karena kalau transaksi belanja naik, otomatis produk-produk milik UMKM juga akan dibeli," kata Rezki.
Ketua Asosiasi UMKM Seluruh Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengakui, setiap akhir tahun terjadi peningkatan penjualan produk UMKM hingga 200 persen. Capaian itu disebabkan karena banyaknya promo-promo yang ditawarkan oleh perusahaan e-dagang di akhir tahun.
"Tidak bisa dinafikan promosi yang efektif saat ini adalah lewat platform daring. UMKM mendapat berkah," ujar Ikhsan.
Menurut Ikhsan, UMKM yang bergerak di bidang jasa kurir juga mendapat berkah dari promo-promo akhir tahun oleh perusahaan e-dagang. Harga-harga murah, kata Ikhsan, telah mendorong minat belanja masyarakat.
Namun, jumlah UMKM yang sudah terhubung dengan platform belanja daring masih dirasa kurang banyak. Berdasarkan catatan Akumindo, dari 60 juta UMKM Indonesia, baru 15 persen yang sudah memasarkan produknya melalui daring. Jumlah itu menurut Ikhsan masih sangat sedikit.
Oleh sebab itu, dibutuhkan agenda promo-promo menarik lebih banyak dan edukasi kepada pelaku UMKM agar mereka bisa memasarkan produknya secara daring.