Kasus ribuan bayi yang hilang sepanjang pemerintahan diktator Spanyol Jenderal Francisco Franco kian terungkap saat Pengadilan Madrid, Selasa (4/9/2018), memulai kembali sidang dengan terdakwa mantan dokter kandungan Eduardo Vela (85) yang bekerja di klinik persalinan di era Franco. Vela yang saat itu bertanggung jawab atas klinik San Ramon di Madrid diadili atas tuduhan memberikan bayi milik seorang ibu yang melahirkan di klinik itu kepada perempuan lain.
Bayi tersebut adalah Ines Madrigal (49), yang diambil dari ibu biologisnya pasca-kelahiran tahun 1969. Ines kemudian diserahkan kepada perempuan lain dengan memalsukan sertifikat kelahiran.
Vela, yang menjadi orang pertama yang diadili dalam kasus ”bayi curian”, mengelola klinik San Ramon selama 20 tahun sampai dengan tahun 1982. Klinik itu diyakini sebagai pusat penyelundupan dan jual beli bayi.
Bayi-bayi, yang dilahirkan dari orangtua yang memiliki ideologi kiri atau dari keluarga miskin dan ibu-ibu yang tidak menikah, diberikan kepada perempuan yang berniat mengadopsi. Para ibu biologis umumnya memperoleh informasi dari dokter bahwa bayi mereka meninggal beberapa jam setelah kelahiran dan rumah sakit telah mengurus pemakaman mereka.
Pencurian bayi dimulai tahun 1950-an setelah Franco berkuasa pascaperang saudara 1936-1939, antara kubu sayap kiri Republiken dan kaum konservatif Nasionalis yang loyal kepada Franco. Pencurian dan penjualan bayi merupakan upaya untuk membersihkan Spanyol dari pengaruh Marxisme.
Namun, penyelundupan bayi terus berlangsung meskipun Franco meninggal pada 1975. Bayi-bayi yang diselundupkan adalah yang lahir dari ibu-ibu yang tidak menikah dan yang berasal dari keluarga miskin. Diperkirakan ada puluhan ribu bayi diperdagangkan selama beberapa dekade. Aturan baru pengadopsian bayi yang diterapkan pada 1987 berhasil mempersempit peluang perdagangan bayi.
Enrique Vila, pengacara yang banyak menulis tentang skandal pencurian bayi semasa era Franco, mengatakan, persidangan Vela secara moral bisa menjadi pendorong agar korban-korban lain berani mengungkapkan kisahnya. ”Ada puluhan dokter dan perawat di Spanyol yang bersalah dan terlibat dalam skandal ini dan mereka masih hidup,” kata Vila kepada AFP.
Dalam kasus Vela, ada enam orang yang akan tampil di persidangan sebagai saksi, termasuk wartawan televisi dari France 2 yang menyembunyikan kamera ketika merekam pernyataan Vela yang mengaku memberikan bayi Madrigal kepada orang lain sebagai ”hadiah”. Wartawan ini akan memberikan kesaksian melalui konferensi video.
Para aktivis yang terus mengampanyekan penyelidikan skandal pencurian bayi itu mengatakan, ada ratusan kasus serupa seperti Vela yang gagal dibawa ke pengadilan karena kurang bukti-bukti dan melampaui tenggat. (AFP)