Pemerintah Bantu Akses Permodalan untuk Perusahaan Rintisan
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif Indonesia yang bekerja sama dengan PT Bursa Efek Indonesia membantu akses permodalan bagi perusahaan rintisan atau startup. Akses tersebut terbuka bagi semua startup melalui platform GoStartupIndonesia yang diluncurkan Kamis (6/9/2018) di Jakarta.
Platform GSI merupakan tindak lanjut dari program IDX Incubator. Program ini dibuat Bekraf dan BEI sebagai bentuk dukungan dan pengembangan startup di Indonesia.
Bekraf dan BEI mendorong akses permodalan bagi perusahaan rintisan proses GoPublic. Proses tersebut membuka peluang bagi perusahaan tertutup untuk menjadi perusahaan publik dengan menawarkan dan menjual sebagian sahamnya kepada publik, serta mencatatkan sahamnya di PT BEI.
Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan, startup menjadi tren yang sedang berkembang. Hal tersebut seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital dan penetrasi internet di Indonesia yang mencapai 132,7 juta orang. ”Total investasi startup di Indonesia mencapai 3 miliar dollar AS,” kata Triawan.
Permasalahan utama yang masih terjadi saat ini adalah minimnya pengembang startup lokal yang berkualitas dan sulitnya mendapat modal. Mayoritas modal mengalir hanya pada startupunicorn.
Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan, GSI merupakan semangat untuk mendukung tumbuh kembang industri startup di Indonesia.
”GSI dibangun untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem yang kondusif bagi startup di Indonesia, khususnya pada sektor ekonomi kreatif di berbagai tingkatan siklus usaha rintisannya,” kata Triawan.
GSI memiliki program Creax (Creative Exchange for Startup) yang akan memberikan alternatif tujuan kepada startup. Program ini menjadi salah satu solusi akses permodalan bagi perusahaan rintisan. ”Melalui program Creax, kami mendorong perusahaan rintisan meningkat menjadi perusahaan terbuka di bursa,” kata Triawan.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono W Widodo mendukung kemajuan startup di Indonesia. Ia melihat permodalan masih menjadi tantangan bagi pengembang perusahaan rintisan. Laksono berharap startup yang terus berkembang di Indonesia dapat menjadi perusahaan besar melalui proses GoPublic.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Hoesen juga mendukung platform GSI. Hal tersebut sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo yang terus mendorong pengusaha muda. Perkembangan startup di Indonesia yang pesat telah berpengaruh besar pada terbukanya lapangan kerja baru.
Sebagian besar startup di Indonesia masih tergolong usaha kecil menengah (UKM).
”Sebagian besar startup di Indonesia masih tergolong usaha kecil menengah (UKM),” ujarnya. Menurut Hoesen, permasalahan yang sering menghambat perkembangan UKM, yaitu permodalan. Oleh karena itu, pemerintah mendukung perkembangan startup dengan memberikan akses permodalan.
Program inkubator
Untuk meningkatkan ekosisistem dan mencari talenta baru, Bekraf membuat program inkubator. Melalui platform GSI, Bekraf datang ke beberapa kota, yaitu Medan, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta, Makassar, Bandung, dan Jakarta, untuk memberikan mentoring dan kompetisi di kalangan komunitas startup.
Startup yang terpilih berkesempatan mengikuti program inkubator lebih lanjut. Mereka akan terhubung dengan investor global.
Platform GSI juga fokus pada tumbuhnya investor lokal untuk berinvestasi pada startup lokal yang berprospek baik. Investor akan diberikan edukasi karena berinvestasi pada startup memiliki risiko dan karakteristik yang berbeda dengan investasi pada sektor riil.
Laksono mengatakan, program IDX Incubator menjadi jembatan bagi startup untuk dapat berkembang lebih baik. ”Dengan menjadi perusahaan terbuka, kami berharap mereka (startup lokal) mampu tumbuh besar,” ujarnya.