TOKYO, KAMIS-Gempa yang menghantam Pulau Hokkaido, Jepang, pada Kamis (6/9/2018) bermagnitudo 6,7. Otoritas setempat mendapati 9 orang tewas dan sedikitnya 366 orang luka-luka.
Gempa pertama yang terjadi pada pukul 03.08 melumpuhkan sebagian besar kota di pulau paling utara Jepang itu. Sekitar 3 juta rumah tangga tidak mendapat aliran listrik. Situasi kota gelap gulita dan sistem komunikasi terganggu. Banyak rumah tersapu longsor.
”Semuanya hancur,” kata seorang warga. Banyak orang kaget dan saat melihat ke sekitar, rumah-rumah tetangga mereka sudah hilang.
Badan Meteorologi mengatakan, pusat gempa berada 40 kilometer di bawah permukaan. Gempa melewati banyak wilayah kosong tak berpenghuni.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, lebih dari 25.000 prajurit dikirim ke Hokkaido untuk membantu operasi penyelamatan warga. Wali Kota Atsuma Shoichiro Miyasaka mengatakan, 28 orang belum ditemukan.
Hampir semua bukit di kota Atsuma runtuh akibat guncangan. Dikhawatirkan ada warga yang terkubur longsor. ”Kami akan melanjutkan pencarian,” kata Miyasaka.
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga meminta warga yang daerahnya terkena gempa agar tenang dan memperhatikan informasi evakuasi. ”Akan ada hujan di Hokkaido. Hati-hati terhadap longsor,” ujarnya.
Sejumlah bandara tak beroperasi dan jalan ditutup. Jaringan kereta api juga tak bisa beroperasi karena tak ada listrik. Sampai Kamis malam, jalan-jalan sepi dan toko-toko tutup.
Gempa baru
Pihak berwenang mengingatkan kemungkinan terjadinya gempa baru. ”Gempa sering terjadi lagi, terutama dalam dua atau tiga hari (setelah gempa besar),” ujar Toshiyuki Matsumori, pejabat yang bertanggung jawab memonitor gempa dan tsunami. Ada pembangkit listrik tenaga nuklir di Hokkaido, tetapi tak ada tanda-tanda radiasi abnormal.
Dalam beberapa bulan ini, Jepang didera sejumlah bencana cukup besar. Pada Juli, 200 orang tewas akibat hujan terus-menerus yang mengakibatkan banjir. Pada Agustus, terjadi gelombang panas yang merenggut puluhan jiwa. Pada Selasa lalu, terjadi topan berkecepatan 216 kilometer per jam yang menewaskan 10 orang. (AFP/AP/REUTERS/RET)