Prestasi Atlet Menyatukan Indonesia
JAKARTA, KOMPAS - Prestasi Kontingen Indonesia pada Asian Games 18 Agustus hingga 2 September lalu diharapkan semakin mempersatukan masyarakat Indonesia. Kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah juga memperkuat citra Indonesia sebagai bangsa yang ramah.
Keberhasilan Kontingen Indonesia meraih 31 medali emas, 24 medali perak, dan 43 perunggu pada Asian Games dinilai dapat menjadi momentum untuk semakin mencintai tanah air. Prestasi Indonesia juga mampu memupuk rasa persaudaraan dalam masyarakat Indonesia dan juga antar bangsa Asia.
Hal ini disampaikan oleh Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignasius Suharyo dalam khotbahnya saat Misa Syukur Asian Games di Gereja Katedral Jakarta, Jumat (7/9/2018) malam. Misa tersebut dihadiri oleh atlet-atlet dan ofisial yang terlibat dalam Asian Games 2018. Acara ini diselenggarakan untuk mengapresiasi pencapaian atlet Indonesia di Asian Games.
Sejumlah atlet yang bertanding pada Asian Games lalu hadir pada misa ini. Beberapa diantaranya adalah pebulutangkis Kevin Sanjaya Sukamuljo, Edgar Marvelo (wushu), dan Aldilla Sutijadi (Tenis). Turut hadir legenda bulu tangkis Indonesia Alan Budikusuma bersama istrinya Susi Susanti yang merupakan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI).
Selain itu, pelatih bulu tangkis tunggal putri Minarti Timur, dan mantan atlet renang Indonesia Richard Sam Bera juga menghadiri misa yang sama.
Menurut Suharyo, sebelum dan selama pergelaran Asian Games, umat Katolik dan juga Keuskupan Agung Jakarta terus berdoa untuk kelancaran penyelenggaraan Asian Games. Selain itu, mereka juga berdoa untuk atlet-atlet yang berlaga dalam ajang olahraga multicabang terbesar di Asia tersebut.
Perjuangan dan prestasi atlet Indonesia dinilai berhasil melahirkan rasa bangga yang baru sebagai bangsa Indonesia. Suharyo juga menilai, kemenangan-kemenangan yang diraih oleh atlet Indonesia juga menginspirasi dan juga mempersatukan masyarakat.
"Kita bisa lihat sendiri, saat Asian Games. Saat seorang atlet Indonesia yang berhasil meraih medali, tidak ada yang mempertanyakan asal, suku ataupun agama atlet tersebut. Semuanya satu, semuanya adalah Indonesia," katanya pada Jumat malam.
Rasa persatuan yang kuat menurut Suharyo amat diperlukan karena kondisi masyarakat saat ini amat mudah terpolarisasi dan terpecah. Apalagi, tahun depan Indonesia akan melakukan Pemilihan Presiden. Ia berharap, rasa persatuan ini dapat terus dijaga hingga pemilihan dan juga setelahnya.
Lebih lanjut, ia juga mengapresiasi atlet-atlet Indonesia yang bertanding. Menurutnya, atlet Merah Putih merupakan salah satu bagian yang berperan besar dalam mempersatukan Indonesia saat Asian Games. Sikap sportif, disiplin, saling menghargai, dan pantang menyerah merupakan beberapa sifat yang patut dicontoh oleh masyarakat Indonesia.
Suharyo juga menambahkan, olahraga merupakan salah satu ruangan dalam masyarakat dimana seluruh lapisan dapat menyatu. Prestasi ataupun kegagalan yang diraih oleh atlet-atlet Indonesia pasti akan dirasakan efeknya oleh seluruh warga Indonesia.
"Oleh karena itu, untuk atlet-atlet kita teruslah berjuang. Prestasi yang dicapai mereka pada akhirnya akan menjadi milik bangsa secara keseluruhan," tambahnya.
Suharyo juga mengatakan, selain prestasi Indonesia sebagai peserta, ada pencapaian lain yang didapat Indonesia. Keberhasilan Indonesia menyelenggarakan Asian Games menurutnya juga patut diacungi jempol. Persiapan maksimal yang dilakukan oleh pemerintah dan juga Panitia Penyelenggara (Inasgoc) memancarkan jati diri bangsa Indonesia.
"Saat Asian Games kemarin, penyelenggaraan yang baik memunculkan kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Watak dan sifat bangsa Indonesia yang ramah tercermin dari kesuksesan penyelenggaraan," ujarnya.
Pada akhirnya, menurut Suharyo, kesuksesan Indonesia dalam "pesta" olahraga ini berujung pada satu hal yang penting. Hal tersebut adalah rasa cinta tanah air yang semakin dalam kepada Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Susi Susanti juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang terus mendukung atlet-atlet Merah Putih selama Asian Games. Dengan dukungan yang amat besar dari warga, atlet Indonesia semakin percaya diri dan terpacu untuk mendapatkan medali untuk Indonesia.
"Kami berterima kasih untuk doa dan berkat dari Uskup Agung dan juga masyarakat. Untuk kedepannya, kami juga meminta doa dan dukungan untuk atlet-atlet, karena pertandingan setelah Asian Games akan semakin berat. Kami juga tengah menyiapkan mereka untuk Olimpiade 2020," ungkap Susi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Edgar Marvelo. Atlet peraih medali perak cabang wushu ini sangat senang dengan dukungan yang diberikan masyarakat Indonesia saat bertanding. Ia berharap dukungan masyarakat kepada atlet-atlet di semua cabang olahraga tidak akan berhenti sampai Asian Games saja.
"Saya senang terhadap dukungan masyarakat Indonesia saat Asian Games kemarin. Tidak hanya di cabang wushu saja, tetapi di seluruh cabang. Mereka antusias mendukung dan juga bertemu kami (atlet)," kata peraih medali pertama bagi Indonesia pada Asian Games 2018 itu. (LORENZO ANUGRAH MAHARDHIKA TELLING)