VLADIVOSTOK, KOMPAS — Setelah menempuh perjalanan selama 4 hari dan 22 jam dari Yeosu, Korea Selatan, kapal layar latih tiang tinggi TNI Angkatan Laut, KRI Bima Suci, tiba dengan selamat di Pelabuhan Vladivostok, Rusia, Minggu (9/9/2018) pukul 11.00 waktu setempat atau pukul 08.00 WIB.
Selama di Vladivostok, KRI Bima Suci akan menjadi bagian dari kemeriahan festival kapal layar tiang tinggi SCF Far East Tall Ships Regatta (FETSR) 2018, termasuk melakukan parade layar dan terlibat dalam berbagai aktivitas kompetisi dengan awak kapal-kapal lain.
Pelayaran ke Vladivostok ini adalah puncak kegiatan Kartika Jala Krida 2018 yang merupakan pelayaran latihan tahunan para taruna Akademi Angkatan Laut (AAL). Tahapan Yeosu-Vladivostok ini bertepatan dengan balap kapal layar yang jadi bagian SCF FETSR 2017.
Balapan itu dinyatakan selesai oleh panitia dari Sail Training International (STI) pada Sabtu (8/9/2018) pukul 08.00 waktu setempat setelah kapal layar tiang tinggi Rusia, STS Nadezhda, melintasi garis finis di urutan pertama. KRI Bima Suci waktu itu masih berada di Laut Jepang, sekitar 70 mil laut sebelum garis finis.
”Masih 10 jam lagi ke garis finis jika kecepatan konstan 7 knot,” ungkap Komandan KRI Bima Suci Letnan Kolonel Laut (P) Widiyatmoko Baruno Aji dalam paparan kepada seluruh awak kapal, Sabtu malam.
Menurut Baruno, ini adalah keikutsertaan pertama KRI Bima Suci dalam sebuah balapan kapal layar, jadi wajar jika masih ada beberapa kelemahan. ”Tim KRI Bima Suci ini masih sangat muda, baru satu tahun dan baru kali ini ikut balapan. Sebaliknya, tim Nadezhda (Rusia) sudah sangat hafal medan di kawasan ini dan tipe kapalnya full rigged ship adalah tipe tercepat, kecepatannya bisa 18 knot,” papar Baruno.
Kapal selanjutnya akan mengikuti rangkaian acara SCF FETSR 2018 sebelum bertolak kembali pada 14 September 2018 menuju Qingdao, China. Setelah itu, KRI Bima Suci akan melakukan kunjungan ke Yokosuka, Jepang; dan mengikuti International Fleet Review di Jeju, Korsel; sebelum menempuh perjalanan pulang dengan singgah di Manila, Filipina; dan Bitung, Sulawesi Utara.