Adaptasi Menjadi Kunci Bertahan dari Disrupsi Digital
Oleh
Satrio Pangarso Wisanggeni
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Disrupsi digital tidak boleh dilihat sebagai ancaman terhadap media massa konvensional, seperti radio, surat kabar, dan majalah. Disrupsi digital adalah peluang untuk melayani masyarakat dengan informasi yang lebih komprehensif dan menarik. Beradaptasi menggunakan medium yang baru bahkan dapat menciptakan peluang untuk menggaet konsumen baru.
Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) meluncurkan layanan radio visual dengan nama RRINet, Senin (10/9/2018) siang, di Jakarta. Melalui RRINet, warga dapat mengikuti siaran RRI secara visual.
Direktur Utama RRI Mohammad Rohanudin mengatakan, hal ini adalah sebuah upaya untuk memperluas jangkauan radio publik tersebut terhadap masyarakat, termasuk kepada segmen generasi muda.
Rohanudin mengatakan, RRI sebagai sebuah lembaga penyiaran publik memiliki tanggung jawab sosial untuk memperluas jangkauannya kepada segala kalangan di Indonesia.
Di sisi lain, perkembangan teknologi, menurut dia, akan menciptakan kebutuhan-kebutuhan baru dalam cara mengonsumsi informasi. Layanan RRINet dinilai dapat menarik pendengar atau penikmat baru, khususnya generasi milenial.
”RRI akan terus berjuang untuk meraih publik yang sebesar-besarnya,” kata Rohanudin saat ditemui oleh wartawan dalam acara peluncuran RRINet di Gedung RRI, Jakarta.
Dalam acara tersebut, Rohanudin juga didampingi Direktur Utama Radio Suara Surabaya Errol Jonathan dan Pemimpin Redaksi Koran Tempo Budi Setyarso.
Pandangan tersebut juga didukung oleh Errol Jonathan. Ia menilai, media massa harus beradaptasi dengan perubahan teknologi sebab kondisi masyarakat pun juga ikut berubah mengikuti perkembangan tersebut, terlebih lagi pada generasi milenial yang sedari awal telah terbiasa dengan internet.
”Menurut saya, RRINet adalah upaya untuk mengaktualkan RRI sehingga dapat diterima oleh milenial dan generasi selanjutnya. Sebab, mereka tidak lagi mengonsumsi media dengan cara lama, termasuk instrumennya. Kalau sekarang disebut bahwa dunia ada di dalam genggaman mereka, RRI sudah ada di sana,” kata Errol.
Tidak saling membunuh
Errol mengatakan, medium suara yang menjadi karakteristik radio memiliki kelebihan dibandingkan media lain, yakni dapat dinikmati secara simultan oleh pendengar yang sedang melakukan kegiatan lain, contohnya saat mengemudikan mobil.
”Secara karakteristik (radio) paling enak untuk dinikmati tanpa harus menghentikan aktivitas kita. Di kota-kota besar, pengendara mobil itu banyak mengandalkan radio untuk mendapatkan informasi,” kata Errol.
Konvergensi atau penggunaan berbagai macam media, seperti RRINet, menurut Errol tidak akan ”membunuh” radio asalkan karakter radio yang telah menjadi daya tarik utama tersebut tetap dirawat. Elemen visual yang melengkapi siaran radio malah akan memberikan nilai tambah.
”Visualisasi itu melengkapi siaran. Dengan visual, siaran itu lengkap secara pancaindera. Audience menikmati sebuah pesan dengan lebih komprehensif,” kata Errol.
Visualisasi itu melengkapi siaran. Dengan visual, siaran itu lengkap secara pancaindera. Audience menikmati sebuah pesan dengan lebih komprehensif.
Dengan adanya pendekatan multimedia yang dilakukan oleh setiap media massa dewasa ini, Budi Setyarso menilai, konten harus diutamakan. ”Kalau digarap dengan baik, apa pun platformnya itu akan menjadi media yang sangat digemari,” kata Budi.
Budi menilai, keunggulan RRI yang mencakup daerah-daerah terdepan Indonesia harus dimanfaatkan.
”RRI yang mencakup seluruh Indonesia ini memiliki peluang untuk ikut turut dalam demokratisasi informasi di daerah-daerah yang tidak dapat dicapai oleh media lain. Peluang itu harus dimanfaatkan,” kata Budi.
RRINet tayang setiap hari sejak pukul 05.00, diawali dengan siaran Programa 4 (kebudayaan nasional Indonesia), kemudian pukul 07.00 dengan siaran berita Programa 3 hingga pukul 09.00, dilanjutkan dengan siaran musik dan gaya hidup pada Programa 2 selama satu jam.
Pada pukul 10.00-13.00, siaran berita Programa 3 kembali mengudara, kemudian diikuti dengan dua jam siaran musik dangdut Programa 1. Pukul 16.00-17.00 RRINet akan menyiarkan Programa 4, yang kemudian diikuti dengan program Lintas Jakarta Programa 1 pada pukul 17.00-19.00.
Lalu, siaran Programa 1 akan berlangsung selama satu jam yang diikuti dengan Siaran Luar Negeri pada pukul 20.00-21.00. Programa 3 kemudian akan menyiarkan berita nasional pada pukul 21.00 sampai dengan 22.00, yang akan dilanjutkan dengan musik dari sejumlah daerah di Indonesia pada pukul 22.00-24.00.