MADINAH, KOMPAS — Setelah menuntaskan arbain atau shalat 40 waktu berjemaah di Masjid Nabawi, 7.004 anggota jemaah haji gelombang II asal Indonesia tiba kembali di Tanah Air, Senin (10/9/2018). Mereka diterbangkan berangsur pada Minggu (9/9/2018) dalam 17 kelompok terbang melalui Bandar Udara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, menuju Jakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Batam, Solo, dan Balikpapan.
Hal itu menandai berakhirnya fase pemulangan jemaah gelombang I melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Kesibukan petugas di Bandara Jeddah bergeser ke Bandara Madinah untuk menangani gelombang II.
Kini dipastikan, sekitar 87.000 orang dari 204.000 anggota jemaah reguler asal Indonesia sudah berada di Tanah Air. Adapun pemulangan secara keseluruhan jemaah Indonesia ditargetkan rampung pada 26 September.
Pemulangan secara keseluruhan jemaah Indonesia ditargetkan rampung pada 26 September.
Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Subhan Cholid mengatakan, sirkulasi pergerakan jemaah kini terfokus pada Mekkah-Madinah (400 km) serta Madinah-Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (20 km). Sirkulasi ini perlu ditangani secara apik demi menghindari penumpukan jemaah.
Hingga sepekan ke depan, setiap hari ada sekitar 7.000 anggota jemaah yang diangkut dengan bus dari Mekkah ke Madinah untuk menunaikan arbain. Pada saat bersamaan, jemaah dengan jumlah yang sama juga harus didorong dari pemondokan di Madinah ke Bandara Madinah untuk pulang ke Tanah Air.
”Ini juga termasuk titik krusial. Jangan sampai jemaah sudah tiba di Madinah, sementara kamar hotel belum siap lantaran masih ditempati jemaah lainnya,” kata Subhan.
Antisipasi di Nabawi
Seiring dengan hal itu, dampak dan risiko dari kepadatan jemaah di Masjid Nabawi diantisipasi. Apalagi, cuaca di Madinah juga tidak lebih rendah dari Mekkah, yakni di 43-45 derajat celsius.
Kepala Daerah Kerja Madinah Muhammad Khanif menyebutkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan kepolisian setempat selain mengoptimalkan para petugas haji yang berbasis di Madinah. Bahkan, tim Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH) yang selama ini fokus di Mekkah sejak pekan lalu sudah diterjunkan ke area Masjid Nabawi. Tim kesehatan juga dikerahkan untuk bergiat di lapangan dan klinik.
Menurut pantauan, beberapa anggota jemaah yang pulang dari Masjid Nabawi tersesat di jalan. Kepadatan jemaah dari beberapa di negara di area masjid dan jalan akses menuju Nabawi membuat jemaah asal Indonesia yang umumnya berusia lanjut lupa nama dan alamat pemondokan mereka. Pemondokan jemaah di Madinah tersebar di lima sektor dengan total 105 hotel.
Kepadatan jemaah dari beberapa di negara di area masjid dan jalan akses menuju Nabawi membuat jemaah asal Indonesia yang umumnya berusia lanjut lupa nama dan alamat pemondokan mereka.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Jusup Singka mengingatkan agar jemaah tetap menjaga kondisi fisik. Jemaah juga diminta saling peduli dengan teman sekamar, khususnya apabila ada yang baru kembali dari perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
”Apabila ada yang malas makan, lemas, atau tidak nyambung saat diajak bicara, segera lapor kepada petugas kloter,” katanya.
Hingga Minggu siang, jumlah anggota jemaah yang wafat 302 orang. Umumnya karena penyakit sejak dari Tanah Air, termasuk gangguan jantung. Adapun yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi 107 orang dan yang dirawat di KKHI 61 orang.