Pendaki yang Tertahan di Puncak Gunung Lawu Mulai Turun
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·2 menit baca
MAGETAN, KOMPAS — Puluhan pendaki yang tertahan di puncak Gunung Lawu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, berangsur turun pada Selasa (11/9/2018). Kebakaran hutan yang mengancam jalur pendakian mulai bisa diatasi sehingga bisa dilalui pendaki.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan Ferry Yoga Saputra mengatakan, jumlah pendaki yang tertahan di puncak Gunung Lawu diprediksi sekitar 50 orang. Jumlah pendaki berkurang dibandingkan dengan sebelumnya, sekitar 100 orang.
”Hampir sebagian pendaki berhasil turun dengan selamat melalui jalur pendakian Cemoro Sewu, Magetan,” ujar Ferry.
Ferry mengatakan, jalur pendakian ke Gunung Lawu ditutup sejak Senin (10/9/2018) pukul 08.00 dan belum dibuka lagi hingga sekarang. Ada tiga jalur pendakian, yakni jalur Cemoro Sewu di Kabupaten Magetan, jalur Cemoro Kandang di Kabupaten Karanganyar, dan jalur pendakian Candi Cetho di Kabupaten Ngawi.
Sebelumnya, jalur pendakian dibuka dan banyak pendaki yang menuju puncak menyambut datangnya malam tahun baru Hijriah atau dikenal dengan sebutan malam 1 Suro dalam penanggalan Jawa. Jumlah pendaki mencapai ratusan orang dan mereka berasal dari sejumlah daerah di Indonesia.
Menurut Ferry, penutupan seluruh jalur pendakian dilakukan karena Senin subuh setelah terjadi kebakaran besar di hutan yang mengarah ke jalur pendakian. Api mendekati Pos 5 jalur pendakian melalui Candi Cetho.
Tidak melanggar
BPBD Magetan mengimbau para pendaki yang masih berada di posko di Cemoro Sewu, Cemoro Kandang, ataupun Candi Cetho agar tidak nekat naik ke puncak karena situasinya memang berbahaya. Dia mengaku prihatin karena banyak pendaki yang nekat mendaki melalui jalur-jalur ”tikus” atau jalur ilegal.
Ada puluhan pendaki yang berhasil diamankan petugas karena nekat mendaki pada Senin. Mereka ditemukan saat berada di Pos 1 dan akhirnya dipaksa turun kembali ke posko Cemoro Sewu. Alasannya karena sudah datang jauh-jauh dari luar kota. Ada juga yang memaksa karena harus melakukan ritual tertentu.
Kebakaran hutan lereng Gunung Lawu telah berlangsung hampir dua pekan. Kebakaran bermula dari hutan di kawasan Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul, Kabupaten Ngawi. Angin yang bertiup kencang ditambah teriknya matahari serta banyaknya material kering seperti daun, ranting, dan rerumputan menyebabkan api cepat merambat sehingga menyebabkan kebakaran meluas.
Kepala Resor Pemangkuan Hutan Sarangan Kholil mengatakan, upaya pemadaman api terkendala medan yang terjal. Petugas kesulitan menjangkau api. Namun, pihaknya mengklaim kebakaran saat ini sudah mereda meski belum padam.