Askhara Danadiputra Gantikan Pahala Mansury Jadi Dirut Garuda
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pahala Nugraha Mansury, Rabu (12/9/2018), resmi diberhentikan dari posisi direktur utama Garuda Indonesia.
Hal tersebut diputuskan pada rapat umum pemegang saham luar biasa di Auditorium Garuda City Center, Tangerang, Banten. Pahala akan digantikan Direktur Utama PT Pelindo III (Persero) I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.
Selain mengganti posisi direktur utama, rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) juga memutuskan perombakan di jajaran direksi dan komisaris perusahaan.
Jabatan komisaris utama yang sebelumnya dipegang Jusman Syafi’i Djamal kini dipercayakan kepada Agus Santoso.
Sebelum menjabat direktur utama Garuda Indonesia, Pahala merupakan seorang bankir yang menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Ia ditunjuk sebagai direktur utama Garuda Indonesia menggantikan Arif Wibowo pada 12 April 2017.
Pada semester I-2018, di bawah kepemimpinan Pahala, Garuda Indonesia mampu menekan kerugian perusahaan sebesar 60 persen dibandingkan periode yang sama 2017. Sepanjang semester I-2018, Garuda Indonesia membukukan pendapatan operasional 1,9 miliar dollar AS.
Adapun kerugian maskapai badan usaha milik negara ini pada semester I-2018 sebesar 114 juta dollar AS, lebih baik dibandingkan dengan kerugian pada semester I-2017 yang sebesar 283,8 juta dollar AS.
Setelah ditunjuk sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, Askhara mengaku akan menekan kebocoran-kebocoran operasional sehingga akan meningkatkan efisiensi perusahaan. Askhara mengatakan, sejumlah tantangan berat bakal menanti di depan.
Depresiasi rupiah dan kenaikan harga avtur menjadi persoalan yang harus dia selesaikan. Selain itu, Askhara juga akan melakukan transformasi sumber daya manusia untuk membuat karyawan bahagia meski tanpa ada remunerasi
”Kami berniat mengurangi loss, targetnya di bawah 100 juta dollar AS,” ujar Askhara.
Askhara juga berniat menambah produk layanan Garuda Indonesia. Menurut dia, selama ini Garuda Indonesia memiliki pelanggan yang tersegmentasi, tapi produk yang dimiliki Garuda Indonesia hanya satu.
Lebih lanjut, jajaran direksi yang baru mengupayakan melihat ceruk-ceruk pendapatan yang baru di Jepang, China, dan rute-domestik yang dikuasai maskapai pesaing.
”Saya berharap kepada regulator agar bisa mendapatkan satu slot penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma karena kami akan bisa bersaing,” ujarnya.
Sementara itu, Pahala Mansury mengaku belum mengetahui ke mana akan berlabuh seusai diberhentikan secara hormat sebagai direktur utama. Pahala mengatakan, selama 17 bulan masa kepemimpinannya, Garuda Indonesia berhasil menekan kerugian hingga 60 persen pada semester I-2018. Pahala mengklaim tingkat insiden kecelakaan penerbangan yang terjadi pada Garuda Indonesia turun hingga 50 persen.
”Diversifikasi pendapatan yang dilakukan juga sudah mampu menaikkan pendapatan perseroan,” kata Pahala.
Pahala berharap jajaran direksi yang baru dapat meneruskan langkah-langkah efisiensi yang telah dia lakukan, termasuk proses renegosiasi leasing pesawat. Menurut Pahala, efisiensi menjadi kunci bagi Garuda Indonesia meraih profit ke depan.
Berikut susunan komisaris dan direksi Garuda Indonesia yang baru:
Direksi Utama: I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra
Direktur Niaga: Pikri Ilham Kurniansyah
Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha: Mohammad Iqbal
Direktur Operasi: Bambang Adisurya Angkasa
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Fuad Rizal