BOGOR, KOMPAS — Bunga raflesia koleksi Kebun Raya Bogor akan mekar lagi pada pekan ini. Jika mekar, ini menjadi bunga raflfesia ke-12 yang mekar sejak 2004.
”Dari 30 knop raflesia yang muncul dari pohon inangnya, satu sudah mekar dan satu lagi akan mekar pada pekan ini. Yang mekar duluan pada 4 September kini sudah hitam membusuk karena mekarnya hanya bertahan satu-dua hari,” kata Sofi Mursidawati, Selasa (11/9/2018).
Peneliti raflesia KRB LIPI ini menjelaskan, knop bunga yang akan mekar tidak bisa dipastikan waktu atau hari akan mekar. Sofi hanya dapat memprediksi knop kedua akan mekar pada pekan ini.
Yang mekar duluan pun mekar penuh tidak diduga karena pada sore hari atau sembilan jam setelah kelompak bunga terbuka. ”Biasanya mekar pada malam hari dan bertahan satu-dua hari. Yang ini mekar penuh sore hari, bertahan hanya sehari, lalu menghitam kemudian membusuk,” kata Sofi.
Bunga yang mekar itu adalah bunga jantan. Ini menjadi bunga raflesia jantan ketiga yang pernah mekar di KRB sejak pertama kali terjadi bunga raflesia mekar di KRB pada 2010. Delapan bunga lain adalah bunga betina yang tidak memiliki serbuk sari sebagaimana bunga jantan.
Bunga yang telah mekar ini berkelopak enam. Bunga-bunga sebelumnya berkelopak lima. Di alam liarnya, bunga ini memang ada yang berkelopak lima dan enam. Bibit pohon inang raflesia koleksi KRB diambil dari hutan di Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat, pada 2004.
”Pohon inangnya kami ambil sedikit, lalu kami perbanyak di sini. Waktu itu tahun 2004 dan akhirnya dari salah satu pohon inang muncul knop bunga raflesia dan mekar petama kali di sini tahun 2010,” kata Sofi yang juga Ketua Forum Raflesia dan Amhophallus ini.
Sejak Oktober lalu mulai bermunculan knop bunga, hingga total berjumlah 30 buah. Satu knop sudah mekar, satu lagi sudah terlihat bentuk kelopaknya yang siap akan terbuka, dan 28 buah sisanya masih dalam bentuk knop, bulatan yang besarnya beragam dari sebesar kelereng hingga bola tenis.
”Yang dipastikan akan mekar lagi hanya satu itu. Sebanyak 28 sisanya masih sulit diprediksi. Untuk mereka menjadi bunga, knop akan bulat gepeng membesar, seperti kol gepeng, karena kelopak-kelopaknya semakin besar. Ketika kelopaknya terbuka dan mekar, diameternya bisa 30 sampai 50 cm. Yang pekan lalu mekar diameternya 40 cm. Yang akan mekar nanti diameternya kayaknya akan lebih pendek mungkin 30 cm. Diameter yang paling panjang di sini 48 cm, tapi saya lupa tahun berapa mekarnya,” kata Sofi.
Sofi berjanji, jika kelopak knop kedua sudah mulai terbuka, ia akan mengabarkan kondisi bunga raflesia itu via media massa dan media sosial. Dengan demikian, masyarakat yang belum pernah melihat bunga langka ini mekar dapat menggunjungi dan melihatnya di KRB.
Kalau kelopak bunga mulai terbuka, mekar penuhnya minimal butuh waktu sembilan jam. ”Kalau mekar, bunga ini mengeluarkan aroma busuk. Seperti bau ikan busuk atau bangkai tikus. Kami baru saja memagari knop-knop bunga khawatir dimakan tupai atau tikus karena ada tanda-tanda hewan itu datang ke areal raflesia. Kami khawatir knop bunga dimakan juga,” katanya.