Anies Pastikan LRT Terintegrasi dengan Transjakarta
Oleh
Neli Triana
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Fase uji coba terbatas angkutan umum massal berbasis rel (LRT) tengah dilaksanakan dari 21 Agustus hingga 20 September 2018. Langkah yang akan dilakukan berikutnya adalah pengintegrasian stasiun LRT dengan halte transjakarta.
Hal ini diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Rabu (12/9/2018). Integrasi Stasiun LRT Velodrom, Rawamangun, Jakarta Timur, dengan Halte Transjakarta Velodrom dimungkinkan karena hanya berjarak 1 kilometer.
”Stasiun ini tidak bisa berjalan sendiri. Kami pastikan ini akan tersambung dengan halte bus agar masyarakat yang naik transportasi umum bisa berpindah dari satu angkutan ke angkutan lain,” kata Anies yang ditemui seusai mencoba LRT dari stasiun di Velodrom ke Stasiun Kelapa Gading pergi pulang.
Menurut rencana, dua moda angkutan massal tersebut akan diintegrasikan dengan membangun akses melalui plaza di dalam area velodrom atau menggunakan bus pengumpan yang disediakan Transjakarta.
Dalam uji coba kali ini, Anies juga memiliki beberapa catatan kecil. Ini seperti pertimbangan jarak kereta dan peron untuk keamanan penumpang disabilitas.
”Faktor keamanan ini paling utama. Kami memastikan risiko minimal untuk semua pengguna LRT,” kata Anies yang mengingatkan pihak konstruktor agar memitigasi risiko pada tahap finalisasi pembangunan LRT fase 1 ini.
Allan Tandiono selaku Direktur Utama PT LRT Jakarta menjawab bahwa pihaknya akan melengkapi evaluasi tersebut pada laporan uji coba terbatas.
Keduanya berharap, pembangunan LRT fase 1 yang sudah berlangsung dua tahun terakhir ini sesuai jadwal, sesuai kualitas, dan sesuai biaya. Saat sudah dipastikan aman, LRT Jakarta tahap pertama akan mulai beroperasi awal 2019.
Antusiasme warga
Masa uji coba terbatas yang diakomodasi PT Jakarta Propertindo (Jakpro) disambut antusias oleh warga. Seperti Disa, warga Joglo, Jakarta Barat, datang bersama anaknya untuk merasakan sensasi moda transportasi baru di Jakarta.
”Ini lebih halus, tidak ada guncangan,” ujarnya yang sebelumnya pernah menaiki angkutan serupa di luar negeri.
Figur publik seperti vokalis D\'masiv, Rian Ekky Pradipta, juga turut penasaran mencoba LRT. Sebagai bagian dari masyarakat yang suka menggunakan transportasi umum, Rian berharap angkutan massal ini bisa dirawat dengan baik jika sudah dioperasikan.
”Transportasi ini sudah nyaman dan bagus sekali. Tinggal bagaimana nanti ini dijaga supaya tidak hanya bagus di awal,” katanya.
Pada masa uji coba ini, warga dapat mencoba perjalanan sejauh 5,8 kilometer dari Stasiun Velodrom Rawamangun hingga Stasiun Boulevard Utara Kelapa Gading secara gratis. Sekali perjalanan ditempuh selama 12 menit dengan kecepatan 15 km per jam di jalur berbelok dan 40 km per jam di jalur lurus.
Selain itu, mesin untuk pembelian atau pengisian tiket LRT yang disebut ticket vending machine (TVM) juga tersedia untuk sosialisasi sistem pembayaran.
Setidaknya ada tiga cara pembelian atau pengisian tiket LRT, yaitu single journey ticket untuk tiket sekali jalan atau pergi pulang, stored value ticket untuk tiket yang bisa diisi ulang hingga maksimal Rp 2 juta. Ada juga season pass untuk penggunaan berjangka, mulai dari 1 hari, 7 hari, hingga 30 hari. Adapun tarif LRT belum diumumkan hingga saat ini. (Erika Kurnia)