Mantan PM Sharif Diizinkan Keluar dari Penjara untuk Hadiri Pemakaman Istrinya
Oleh
Elok Dyah Messwati
·2 menit baca
Pemerintah Pakistan pada Rabu (12/9/2018) memberikan izin atau membebaskan sementara mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan Nawaz Sharif dan putrinya, Maryam, dari penjara untuk menghadiri upacara pemakaman istrinya, Kulsoom Nawaz Sharif. Kulsoom menderita kanker dan dirawat di London, tetapi meninggal pada Selasa (11/9/2018).
Rekaman video dari Geo TV menunjukkan Sharif sedang berjalan di bandara Islamabad, ibu kota Pakistan, dengan pengawalan ketat untuk terbang ke kota Lahore di Pakistan timur, dekat rumah keluarganya.
Sharif dan putrinya diberikan pembebasan bersyarat selama 12 jam. Akan tetapi, Pemerintah Provinsi Punjab sedang mempertimbangkan perpanjangan agar mereka dapat menghadiri pemakaman pada Jumat (14/9/2018). Jenazah Kulsoom akan diterbangkan kembali ke Lahore dari London, Inggris, pada Kamis (13/9/2018).
”Awalnya, kami memberikan mereka pembebasan bersyarat selama 12 jam. Namun, permohonan mereka kepada Pemerintah Punjab agar pembebasan bersyarat diberikan selama lima hari akan kami pertimbangkan,” ujar Menteri Hukum Provinsi Punjab Muhammad Raja Basharat.
Dipecat
Nawaz Sharif dipecat sebagai PM Pakistan tahun lalu oleh Mahkamah Agung karena ada beberapa pendapatannya yang tidak diumumkan. Sharif berada di London untuk perawatan kesehatan Kulsoom tahun ini ketika pengadilan anti-korupsi memutuskan Sharif bersalah dan menjatuhi hukuman penjara 10 tahun in absentia atas kepemilikan apartemen mewah di London pada 1990-an.
Maryam, putrinya, juga dijatuhi hukuman 7 tahun penjara atas tuduhan terkait.
Sharif dan putrinya menyatakan tidak bersalah. Mereka mengaku tidak melanggar hukum dan tidak ada bukti bahwa apartemen mewah di London dibeli dengan uang dari korupsi.
Sharif berada di London untuk perawatan kesehatan Kulsoom.
Sharif dan putrinya tersebut meninggalkan Kulsoom di London untuk kembali ke Pakistan dalam upaya mengumpulkan pengikut mereka menjelang pemilihan umum 25 Juli 2018 lalu. Mereka saat itu hendak mendukung kampanye Partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N). Namun, keduanya ditangkap pada saat tiba di bandara dan dipenjara sejak itu.
PML-N, yang telah berkuasa selama lima tahun, akhirnya kalah dari partai Pakistan, Tehreek-e-Insaf, yang dipimpin mantan bintang kriket Pakistan, Imran Khan. Khan pada Selasa menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga Sharif.
Sharif yang tiga kali menjabat sebagai PM Pakistan menyampaikan, pemecatannya pada Juli 2017 adalah bagian dari rencana militer dan pengadilan untuk melawannya. Namun, militer Pakistan berulang kali membantah ikut campur tangan dalam politik, sementara pengadilan melakukan penuntutan tanpa memihak. (REUTERS/AFP)