LAMONGAN, KOMPAS — Sebuah truk bernomor polisi S 96620 UK dibakar massa di tengah sawah di Jalan Raya Desa Mungli, Kecamatan Kalitengah, Lamongan, Kamis (13/9/2018) pukul 15.40. Truk yang dikemudikan Anam (20) tersebut menabrak sepeda motor yang dikendarai Wati (32) dan ditumpangi empat orang lainnya, yakni Herman (9), Mardiyan (5), Ahmad Haki (8), dan Sapura (54). Herman yang duduk di depan Wati meninggal akibat kecelakaan tersebut, sementara empat penumpang motor lainnya terluka parah.
Kepala Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Lamongan Inspektur Dua Sudibyo menjelaskan, lokasi terjadinya kecelakaan adalah jalan yang menikung. Truk melaju dari arah timur mau belok ke utara, memakan jalur berlawanan. Sementara dari arah barat meluncur sepeda motor yang dikendarai Wati. Karena jarak truk dan sepeda motor tersebut sangat dekat, kecelakaan pun tak terhindarkan.
Herman yang berada di depan Wati tewas di lokasi kejadian. Wati dan satu anaknya terluka parah sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.
Kejadian itu menyulut emosi warga. Warga sempat menghajar Anam dan keneknya. Keduanya berhasil lolos dari amuk massa yang makin beringas. Akhirnya truk menjadi sasaran amuk massa dan dibakar.
”Kami amankan lokasi kejadian. Sopir dan kenek dibawa ke polres. Korban dievakuasi ke rumah sakit. Yang meninggal diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” kata Sudibyo.
Kasus itu juga dikoordinasikan dengan Satuan Reserse dan Kriminal Polres Lamongan dan Kepolisian Sektor Kalitengah. Selain kecelakaan, juga ada unsur perusakan.
Hingga pukul 20.30 sejumlah warga masih berada di Polsek Kalitengah. Mereka ingin memastikan keberadaan awak truk. Selain itu, warga juga diperiksa terkait perusakan.
Warga lainnya menyiapkan pemakaman Herman. Lokasi makam hanya berjarak 600 meter dari truk yang dibakar. Sisa api masih terlihat menyala.
Talkhan, saksi mata, mengatakan, di jalur itu truk sering mengebut, padahal jalannya menikung. Warga menjadi marah karena pengemudi truk sering seperti menguasai jalan, tak peduli hak pengguna jalan lain. ”Mungkin ini puncak kekesalan warga. Apalagi ada yang meninggal,” katanya.
Warga lain, Akhmad Faiz, menilai kasus itu menjadi pelajaran agar sopir truk tidak ugal-ugalan. Warga menyerahkan sepenuhnya kasus itu kepada polisi.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tuban Ajun Komisaris Argya Satria Bhawana menyatakan, sopir truk masih diamankan di polres. Truk yang dibakar massa, menurut rencana, dievakuasi Jumat (14/9/2018) besok. Sepeda motor yang dijadikan barang bukti ada di Polsek Kalitengah.