Helikopter Kamov Akan Padamkan Kebakaran Sindoro-Sumbing
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Helikopter Kamov buatan Rusia akan dikirim untuk membantu kegiatan pemadaman kebakaran hutan di Gunung Sindoro dan Sumbing, Jawa Tengah, Sabtu (15/9/2018). Helikopter ini akan menggantikan helikopter Bolco 105 yang batal melakukan pemadaman menggunakan bom air, Jumat (14/9).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, penggunaan helikopter Kamov akan lebih efektif karena helikopter jenis ini bisa membawa air lebih banyak dibandingkan dengan helikopter Bolco.
”Helikopter Bolco hanya bisa membawa 500 liter air, sedangkan helikopter Kamov mampu membawa hingga 4.500 liter air,” ujarnya, Jumat.
Helikopter Kamov diterbangkan dari Jambi setelah sebelumnya juga digunakan untuk melakukan upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan dengan bom air.
Sutopo mengatakan, ditundanya pelaksanaan pemadaman kebakaran dengan menggunakan bom air Jumat ini karena berbagai alasan, antara lain karena faktor cuaca, yaitu tebalnya kabut, serta keterbatasan daya terbang pesawat.
Helikopter jenis Bolco 105 dari BNPB telah datang mendarat di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, sejak Kamis (13/9) petang. Mempertimbangkan cuaca saat itu yang sudah beranjak gelap dan tertutup kabut, maka helikopter baru melakukan pengecekan lokasi pengambilan air di Telaga Menjer pada Jumat kemarin.
Jumat pagi, sembari terus menunggu menghilangnya kabut, helikopter baru terbang dan melakukan pengecekan lokasi sekitar pukul 10.00. Namun, saat dilakukan geladi bersih, helikopter ternyata tidak bisa terbang dengan baik di atas gunung.
”Berada di ketinggian 8.500 kaki, helikopter yang saat ini belum membawa bom air tiba-tiba turun sendiri. Melihat itu, maka bisa disimpulkan bahwa helikopter tidak bisa meluncurkan bom air,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Gito Walngadi.
Melihat kondisi tersebut serta mempertimbangkan keselamatan petugas dalam helikopter, maka kegiatan pemadaman kebakaran dengan bom air akhirnya ditunda.
Seiring dengan kondisi tersebut, Gito mengatakan, pihaknya pun saat ini kembali menggunakan cara pemadaman manual untuk memadamkan api kebakaran di kawasan hutan. Kemarin, jumlah personel yang dikerahkan untuk membantu pemadaman mencapai 178 orang.
Kemarin, Gito mengatakan, personel pemadaman berhasil mengendalikan api sehingga kebakaran tidak menyebar dan masih bertahan di lokasi yang sama.