JAKARTA, KOMPAS — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono akan segera menetapkan integrasi sistem transaksi di Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR). Meski integrasi juga mencakup ruas Tol Ulujami-Pondok Aren, akan dilakukan perubahan untuk jalur jarak pendeknya.
”Kalau ini nanti kita sepakati dan menurut saya oke, maka seminggu ini sosialisasi, lalu berlaku. Kalau bisa, minggu depan,” kata Basuki ketika meninjau ruas Tol Ulujami-Pondok Aren, Jumat (14/9/2018), di Jakarta.
Keputusan Menteri PUPR terkait dengan integrasi sistem pembayaran dan besaran tarif JORR diterbitkan pada 5 Juni 2018. Dengan integrasi sistem dari tertutup menjadi terbuka, ditetapkan tarif merata untuk semua jarak, yakni golongan I sebesar Rp 15.000. Kemudian, pemberlakuan kebijakan itu sempat ditunda dua kali hingga saat ini.
Salah satu masalah yang mengemuka adalah integrasi JORR itu adalah protes masyarakat karena integrasi sistem tersebut membuat pengguna jarak pendek di antara ruas Pondok Aren dan Bintaro Viaduct akan mengalami kenaikan tarif yang signifikan, yakni untuk kendaraan golongan I dari Rp 3.000 menjadi Rp 15.000.
Basuki mengatakan, setelah melihat kondisi lapangan, tarif untuk jarak pendek itu akan dikeluarkan atau dikecualikan dari integrasi sistem JORR. Namun, pengecualian itu hanya diberlakukan untuk pengguna yang masuk melalui pintu Bintaro Viaduct menuju Pondok Aren. Untuk kendaraan golongan I dari arah Pondok Aren atau Bintaro Viaduct menuju JORR, tarifnya tetap Rp 15.000.
”Jadi, pengguna jarak pendek yang tarifnya Rp 3.000 ini akan tetap Rp 3.000. Transaksi dilakukan ketika masuk. Tidak perlu dibangun dedicated lane. Transaksi ketika masuk. Kalau memang perlu dedicated lane, itu malah jadi macet. Enggak akan muat,” ujarnya.
Menurut Basuki, integrasi sistem JORR pertama-tama dimaksudkan untuk menekan biaya logistik. Sebab, tarif pengguna JORR dari Gerbang Tol Kamal sampai Akses Tanjung Priok sepanjang 76,82 kilometer akan turun. Melalui integrasi ini, tarif kendaraan golongan IV dan V akan turun dari Rp 94.500 menjadi Rp 30.000. Sementara tarif untuk kendaraan golongan I dari Rp 34.000 turun menjadi Rp 15.000.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna menambahkan, melalui integrasi sistem itu, dua gerbang tol (GT) yang melintang di tengah jalan akan dihilangkan, yakni GT Meruya Utama dan Rorotan. Selama ini, kendaraan yang berhenti di gerbang itu untuk bertransaksi menimbulkan antrean panjang. Dengan dihilangkannya kedua gerbang itu, diharapkan tidak terjadi kemacetan lagi.
Direktur Operasi II PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur mengatakan, dengan dikecualikannya bagian tol dari Gerbang Tol Bintaro Viaduct menuju Pondok Aren, sistemnya pun akan dipisahkan. Menurut Subakti, secara historis, dari Bintaro Viaduct ke Pondok Aren merupakan ruas Tol Bintaro Viaduct-Pondok Aren-Serpong.
”Tapi, yang dari Pondok Aren keluar di Bintaro Viaduct itu tadinya bukan tol. Dulu hanya untuk akses keluar-masuk kendaraan ketika masih konstruksi. Kemudian, ketika mau ditutup, tidak boleh oleh masyarakat,” kata Subakti. (NAD)