logo Kompas.id
UtamaPerbaikan Kultur Belum Terjadi
Iklan

Perbaikan Kultur Belum Terjadi

Oleh
Rini Kustiasi dan Riana A Ibrahim
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fbb8jrLtDJVD_gt9bp4MF3Povng=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2F20180713_KPK_A_web.jpg
Kompas

Kerja Sama KY dan KPK - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo (kanan) menerima kunjungan Ketua Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad Jayus (kiri) di gedung KPK, Jakarta, Jumat (13/7/18). Usai kunjungan dan pertemuan dilanjutkan jumpa pers. Isi dari jumpa pers menjelaskan bahwa kunjungan Ketua KY berkaitan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama pemberantasan tindak pidana korupsi untuk menjaga, menegakkan kehormatan, keluhuran martabat serta perilaku hakim dengan KPK.KOMPAS/ALIF ICHWAN (AIC)13-07-2018

JAKARTA, KOMPAS -  Adanya sejumlah hakim di daerah yang mengeluh ke Komisi Yudisial, terkait iuran dan pengumpulan dana untuk sejumlah kegiatan di luar tugas pokok mereka, mengindikasikan belum optimalnya perbaikan kultur di Mahkamah Agung. Karakter lama birokrasi di institusi pengadilan yang berpotensi mengancam kemandirian hakim, seperti adanya konsep atasan dan bawahan, membuat hakim cenderung tunduk pada keinginan atasan atau institusi.

Anggota Komisi Yudisial (KY), Aidul Fitriciada Azhari, Kamis (13/9/2018), di Jakarta mengatakan, problem pengadilan di masa lalu adalah kentalnya birokratisasi yang dipicu oleh adanya intervensi eksekutif. Hakim menjadi tidak mandiri dan egaliter karena mereka tunduk pada birokrasi yang disusun eksekutif. Konsep atasan dan bawahan menjadi menonjol.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000