JAKARTA, KOMPAS – Pemerintah menyiapkan pembangunan jalan Tol Padang-Sicincin dan Tol Serang-Panimbang yang sebagian akan didanai pinjaman luar negeri. Kedua tol tersebut menambah jumlah ruas tol porsi pemerintah yang juga didanai pinjaman dari luar negeri.
Ruas Padang-Sicincin sepanjang 28 kilometer (km) merupakan bagian dari rencana pembangunan ruas Tol Padang-Pekanbaru yang dibangun secara bertahap. Tol Padang-Sicincin memerlukan investasi sekitar Rp 4 triliun. Sementara ruas Tol Padang-Pekanbaru sepanjang 255 km membutuhkan investasi Rp 78 triliun.
Di ruas Tol Padang-Pekanbaru, menurut rencana akan dibangun beberapa terowongan dengan total panjang mencapai 8,95 km. Terowongan dibangun untuk menembus Bukit Barisan dengan biaya yang diperkirakan mencapai Rp 9 triliun. Biaya pembangun terowongan merupakan pinjaman dari Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) sebesar 427 dollar AS.
“Pinjaman dari JICA sudah masuk, tetapi masih perlu dirinci untuk titik-titik terowongannya karena itu, kan, ada yang memotong Bukit Barisan. Ada lahan konservasi alam sehingga diatur supaya tidak bersinggungan dengan kebutuhan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Sugiyartanto, Senin (17/9/2018), di Jakarta.
Menurut Sugiyartanto, pembangunan terowongan di Tol Padang-Pekanbaru memerlukan survei lapangan secara lebih detail. Hal itu diperlukan untuk menentukan titik-titik jalan tol yang mesti dibangun dengan konstruksi terowongan. Selain itu, dengan kontur tanah berupa perbukitan, jalan tol tersebut memerlukan jembatan bentang panjang.
Secara terpisah, Direktur Keuangan PT Hutama Karya (Persero) Anis Anjayani mengatakan, Tol Padang-Sicincin terdiri dari 2 seksi, yaitu Padang-Lubuk Alung dan Lubuk alung-Sicincin. Konstruksi terowongan akan dibangun di seksi Payakumbuh-Pangkalan, bukan Padang-Sicincin. Dengan demikian, pinjaman dari JICA tidak termasuk ke dalam kebutuhan investasi ruas Padang-Sicincin.
Jalan tol yang juga tengah disiapkan dan akan didanai dari pinjaman, lanjut Sugiyartanto, adalah Serang-Panimbang porsi pemerintah sepanjang 33 km. Porsi jalan yang awalnya direncanakan dibangun dengan skema ketersediaan layanan kini diputuskan dibangun dengan pinjaman. Kini pemerintah tengah menyiapkan lelang internasional untuk mendapatkan penyedia jasa konstruksi. Menurut rencana, pinjaman akan berasal dari China sebesar 260 juta dollar AS. Harapannya, awal tahun depan sudah bisa jalan lelangnya.
Pinjaman dari luar negeri untuk pembangunan jalan tol itu menambah deretan ruas tol porsi pemerintah yang dibiayai pinjaman luar negeri. Ruas itu antara lain di ruas Solo-Ngawi-Kertosono, Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Balikpapan-Samarinda, dan Manado-Bitung.
Secara terpisah, Direktur Pengembangan Jaringan Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra mengatakan, masih ada sisa pinjaman yang belum dicairkan untuk ruas-ruas tersebut. Tol Cisumdawu fase 2, misalnya, masih ada pinjaman 144 juta dollar AS, Cisumdawu fase 3 sebesar 130 juta dollar AS, Solo-Ngawi-Kertosono fase sebesar 92,9 juta dollar AS.
Menurut Arief, alokasi sisa pinjaman diharapkan dapat cair tahun ini. Sementara pinjaman JICA untuk ruas Padang-Pekanbaru masih dalam proses pengajuan.