Pengembangan Industri Pengolahan Ikan Dorong Konsumsi Masyarakat
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Pengembangan pengolahan ikan laut perlu lebih dioptimalkan guna meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap ikan laut. Besarnya potensi pangan laut Indonesia harus dimanfaatkan untuk menguatkan ketahanan dan kedaulatan pangan masyarakat.
Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi mengatakan, saat ini, pola pangan masyarakat masih terkonsentrasi pada sektor pertanian. Menurut dia, sektor perikanan juga harus terus ditingkatkan kontribusinya dalam pemenuhan pangan masyarakat melihat potensinya yang besar.
”Pola pangan kita masih didominasi padi-padian. Protein hewani masih kurang. Padahal, kita punya lautan dengan potensi melimpah,” kata Agung, dalam Lustrum Ke-11, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, di Grha Sabha Pramana, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (18/9/2018).
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Wijaja mengatakan, peningkatan konsumsi ikan menjadi salah satu kegiatan yang menjadi perhatian kementerian tersebut.
”Peningkatan konsumsi ikan dalam masyarakat memang jadi perhatian kami,” kata Sjarief.
Berdasarkan data KKP, tingkat konsumsi ikan masyarakat itu terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2010, masyarakat baru mengonsumsi ikan sebanyak 30,48 kg per kapita tiap tahun. Jumlahnya konsumsi meningkat hingga mencapai 43,94 kg per kapita pada 2016.
Hal tersebut diikuti peningkatan angka potensi sumber daya ikan setiap dua tahun. Pada 2013, angkanya baru mencapai 7,3 juta ton per tahun. Pada 2015, angka tersebut meningkat menjadi 9,93 per tahun. Potensi sumber daya ikan kembali meningkat menjadi 12,5 juta ton pada 2017.
”Selanjutnya, yang harus dilakukan adalah bagaimana mengalirkan ikan yang melimpah ini kepada masyarakat. Ini menjadi tantangan selanjutnya. Kita mesti membangun sistem logistik ikan yang baik melalui rantai dingin yang baik,” kata Sjarief.
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Eni Harmayani berpendapat, keberlimpahan potensi sumber daya ikan itu harus ditanggapi dengan melakukan pengolahan yang baik.
Tujuannya agar ikan-ikan itu terdistribusi kepada masyarakat dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau. Untuk mencapai hal itu, ia menilai pihak pemerintah perlu berkolaborasi dengan perguruan tinggi dan akademisi.
”Setelah potensi sumber daya ikan melimpah, yang harus kita lakukan adalah mendistribusikan dan mengolahnya agar bisa dikonsumsi masyarakat. Saya kira ini perlu sentuhan teknologi dan akademisi. Sinergi antara universitas dan kementerian menjadi suatu hal penting,” kata Eni.
Sjarief menyampaikan, ada 5.500 jenis ikan yang ada di Indonesia. Namun, masyarakat hanya mengenal tidak lebih dari 100 jenis. Menurut dia, perguruan tinggi dengan para akademisinya memiliki peranan penting untuk mengenalkan jenis-jenis ikan tersebut melalui berbagai inovasi olahannya untuk membuat masyarakat gemar memakan ikan.
”Ini jadi tantangan kita semua, bagaimana ikan-ikan yang dihasilkan lautan Indonesia ini mampu dikonsumsi masyarakat melalui berbagai variasi makanan. Lalu, menumbuhkan rasa gemar makan ikan. Semua pemerintah daerah juga harus dilibatkan. Gerakan ini harus dilakukan secara serentak antara perguruan tinggi, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat,” kata Sjarief.