Beasiswa Juara "Batch" II Memotivasi Lulusan SMA untuk Kuliah
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Minat lulusan sekolah menengah atas melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi masih tinggi. Hal ini perlu didukung dengan penyediaan kualitas dan pelayanan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri dan dunia profesional.
Dalam diskusi antara tim program “Beasiswa Juara” dan perwakilan enam perguruan tinggi di Ruang Emerald, lantai 7 Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Barat, Jakarta, Kamis (20/9/2018), GM Iklan Harian Kompas Dorothea Devita menyatakan, Kompas mengembangkan program Beasiswa Juara dalam merespons minat berkuliah itu. Beasiswa ini diperuntukkan bagi lulusan SMA dan mahasiswa S1 semester IV. Pada tahun kedua atau batch II kali ini, Beasiswa Juara didukung oleh 19 perguruan tinggi di 16 kota besar di Indonesia.
Sejak 2017, program bantuan pendidikan ini dikembangkan Kompas bersama perusahaan Avian Brands sebagai kontribusi bagi dunia pendidikan Indonesia. Beasiswa berupa bantuan biaya kuliah selama dua semester sebesar total Rp 10.000.000 bagi 40 calon mahasiswa, baik yang memilih universitas swasta ataupun negeri.
Program beasiswa batch II ini dibuka bagi lulusan SMA pada 5 Oktober hingga 30 November 2018 dengan mendaftar di laman https://beasiswajuara.kompas.id/. Sementara pelaksanaan beasiswa mahasiswa semester IV akan dilaksanakan tahun depan.
Dalam kesempatan itu, dipresentasikan pula hasil survei persepsi siswa SMA yang dilakukan tim Litbang Kompas pada 22 Agustus–2 September 2016. Survei dilakukan terhadap lulusan SMA di 16 kota besar, yaitu Medan, Palembang, Jakarta, Yogyakarta, Manado, Denpasar, Surabaya, Semarang, Bandung, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Banjarmasin, Pontianak, dan Makassar.
Ratna Sri Widyastuti, peneliti utama Litbang Kompas menyebutkan, 49,3 persen responden siswa kelas XII SMA beralasan kuliah bertujuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi, lalu 26,1 persen memilih kuliah demi mewujudkan cita-cita. Sementara itu, 13,9 persen lulusan SMA beralasan agar mudah mencari pekerjaan.
Ratna menjelaskan, survei itu perlu diperhatikan sebagai pemetaan dalam merancang pola kebutuhan pendidikan tinggi di Indonesia. Pada preferensi calon mahasiswa memilih perguruan tinggi, ada tiga pertimbangan teratas dalam mendaftarkan diri, yaitu biaya kuliah yang terjangkau (30,5 persen suara), reputasi perguruan tinggi (27,9 persen), dan ketersediaan prodi atau jurusan (20,9 persen).
Rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Ninok Leksono berpendapat, diperlukan kecermatan dalam membaca hasil riset itu. Menurutnya, minat dan pilihan jurusan calon mahasiswa saat di perguruan tinggi sudah berubah terkait dengan kemajuan zaman, terutama industri.
Bandung sebagai kota dengan pertumbuhan mode dan teknologi animasi yang pesat, dia mencontohkan, memunculkan minat baru pada jurusan film, animasi, hingga kesenian dan fashion. Hal ini, kata Ninok, perlu diperhatikan oleh setiap perguruan tinggi dalam menyeleksi calon penerima beasiswa juara.
Selaras dengan itu, Corporate Marketing Communication Manager Universitas Binas Nusantara Haris Suhendra mengatakan, pihaknya menerapkan tes potensi keberhasilan studi dalam menyeleksi calon penerima beasiswa.
“Melalui tes potensi keberhasilan studi, kami mendukung program beasiswa dari Kompas ini untuk mengamati minat dan bakat calon mahasiwa. Sesuai atau tidak minat jurusannya dengan kemampuan dia. Kalau tidak, kami sarankan ke jurusan lain,” jelas Haris. Tes potensi keberhasilan studi itu, kata Haris, dibuat semacam psikotes tapi lebih mendalam. (ROBERTUS RONY SETIAWAN)