Demi Peringatan Hari Pangan, Lahan Kering Tetap Ditanami Padi
Oleh
Jumarto Yulianus
·3 menit baca
MARABAHAN, KOMPAS — Meskipun terjadi kekeringan, penanaman padi di lahan pertanian yang disiapkan untuk Peringatan Hari Pangan Sedunia Ke-38 di Jejangkit, Barito Kuala, Kalimantan Selatan, terus dilakukan. Masyarakat dan pemerintah daerah mengoptimalkan penggunaan pompa air untuk membasahi lahan yang kering sehingga kegiatan tanam padi pada musim kemarau tetap bisa dilakukan.
Ahmadi, penyuluh pertanian lapangan di Jejangkit, mengatakan, sebagian lahan pertanian yang dipersiapkan untuk peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) Ke-38 di Kalimantan Selatan juga terdampak kekeringan akibat kemarau. Kondisi itu cukup menyulitkan penanaman padi.
”Saat ini, masyarakat harus mengoptimalkan penggunaan pompa air untuk membasahi lahan yang kering supaya bisa terus menanam,” kata Ahmadi yang ditemui di sela-sela kegiatan menanam padi bersama PT Hasnur Group di Jejangkit, Barito Kuala, Kamis (20/9/2018) sore.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel Syamsir Rahman mengatakan, penanaman padi di lahan pertanian yang dipersiapkan untuk peringatan HPS pada 18-21 Oktober mendatang berlanjut terus meskipun sekarang ini kemarau.
”Untuk mengatasi kekeringan, kami telah memasang pompa air di setiap petak lahan. Dengan pompa, air dari sungai dialirkan ke lahan sehingga tidak ada masalah dalam penanaman,” ujarnya.
Lahan pertanian yang dipersiapkan untuk peringatan HPS seluas 750 hektar. Dari luas tersebut, kata Syamsir, lahan yang sudah ditanami padi saat ini sekitar 50 persen. Usai HPS, lahan pertanian di Jejangkit akan terus digarap hingga mencapai 4.000 hektar.
Berdasarkan pantauan, tata kelola air di Jejangkit tergolong cukup baik. Meskipun kemarau, kanal atau sungai kecil di tengah lahan pertanian tidak kering. Dengan pompa, air dapat dengan mudah dialirkan ke sawah.
Menurut Syamsir, pengaturan tata kelola air merupakan kunci sukses pertanian. Dengan tata kelola air yang baik, lahan pertanian tetap bisa digarap pada musim kemarau ataupun musim hujan. ”Di sini ada sungai dan sedang dibuatkan juga pintu-pintu air,” ujarnya.
Pemerintah provinsi juga meminta semua pihak terlibat menanam padi di Jejangkit guna menyukseskan peringatan HPS Ke-38 di Kalsel. ”Tidak hanya PT Hasnur Group yang terlibat, tetapi perusahaan-perusahaan lain juga terlibat. Bahkan, dari sekolah, perguruan tinggi, dan perbankan juga terlibat menanam di sini. Semua harus bekerja sama menyukseskan HPS,” tutur Syamsir.
Wakil Presiden Direktur PT Hasnur Group Suroyo Gino mengatakan, pihaknya sangat mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan dan menyukseskan peringatan HPS Ke-38. Dengan itu, Kalsel berpotensi menjadi salah satu lumbung pangan terbesar di dunia.
”Kami mendukung dan berpartisipasi dalam menanam padi di Jejangkit. Kami akan menanam seluas 10 hektar. Selain mengerahkan karyawan, kami juga mengerahkan tenaga ahli dan masyarakat. Kami berharap sebelum peringatan HPS, lahan kami sudah selesai ditanam,” kata Suroyo.