Hanya Diberi Info Kafe Tutup, Dua Orang Tewas Ditusuk
Oleh
Syahnan Rangkuti
·3 menit baca
PEKANBARU, KOMPAS — Dua pengunjung kafe, Toni dan Ade, tewas bersimbah darah dalam sebuah peristiwa yang berlatar belakang sepele di sebuah kafe di Jalan Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis, (20/9/2018) sekitar pukul 04.30. Keduanya ditusuk dengan senjata tajam oleh satu dari tiga tamu yang baru datang karena tidak berkenan diberi informasi tentang kafe yang sudah tutup.
”Sementara ini kami masih melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Ada tiga korban. Dua laki-laki tewas dan seorang perempuan penjaga kafe terluka dan masih dirawat di rumah sakit,” ujar Kepala Polresta Pekanbaru Komisaris Besar Susanto di lokasi kejadian, Kamis pagi.
Menurut Susanto, identitas korban secara lengkap belum dapat diketahui. Di kantong keduanya tidak ditemukan KTP atau surat pengenal lainnya. Namun, menurut pegawai kafe, kedua korban merupakan pengunjung kafe dan dikenal dengan nama sebutan Toni dan Ade.
Secara terpisah, Emma (23), pegawai kafe, mengungkapkan, pada Kamis dini hari, ia dan temannya, Ita, sedang bersiap-siap menutup ruko yang menjadi lokasi kafe. Toni dan Ade juga sudah berjalan menuju areal parkir di depan kafe untuk mengambil sepeda motor dan bersiap-siap pulang.
Pada saat itulah, kata Emma, datang tiga laki-laki mengendarai dua sepeda motor dan langsung masuk ke kafe. Ketiganya terlihat berjalan sempoyongan sehingga Emma menduga mereka dalam kondisi mabuk.
”Saya dan Kak Ita segera memberi tahu mereka bahwa kafe sudah tutup. Itu saja yang kami katakan. Namun, mereka tetap bersikeras mau masuk juga. Bang Toni dan Bang Ade yang berada di dekat kami kemudian membantu mengatakan bahwa kafe sudah tutup,” tutur Emma.
Ternyata, penjelasan dari Toni dan Ade tidak diterima oleh ketiga orang mabuk itu. Salah seorang di antaranya langsung menghardik dan mengeluarkan pisau. Laki-laki itu menusuk ke arah dada Toni.
”Saya hanya melihat pisau dikeluarkan salah seorang laki-laki itu. Saat itu, Bang Ade menyuruh saya segera masuk ke dalam. Saya lalu masuk. Ternyata Bang Ade juga ikut ditusuk. Kak Ita juga ikut terkena pisau,” kata Emma.
Ia menambahkan, setelah mengalami penusukan, Toni dan Ade melarikan diri ke kafe. Keduanya naik ke lantai dua. Adapun tiga laki-laki yang melakukan penyerangan segera kabur dengan menggunakan sepeda motornya.
Setelah kondisi tenang, pegawai kafe melihat Toni dan Ade di lantai atas. Ternyata keduanya tidak dapat bergerak lagi. Pemilik kafe segera melapor kepada polisi.
Menurut Susanto, pihaknya masih menunggu hasil otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Pekanbaru. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan dan beberapa barang bukti disita. Namun, senjata tajam yang dipakai untuk menusuk korban belum ditemukan.
”Tim kami sedang mengejar tersangka pelaku. Mudah-mudahan, dalam waktu cepat mereka dapat diringkus,” ujar Susanto.