CHANGZHOU, RABU--Meskipun telah berusia di atas 30 tahun, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan masih bertaji. Mereka menyingkirkan unggulan keempat pada babak pertama turnamen bulu tangkis China Terbuka.
Meski fisik tak sekuat dan secepat saat mencapai masa keemasan pada 2013-2015, Hendra/Ahsan masih bisa bersaing dengan pemain-pemain top dunia. Di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, China, Rabu (19/9/2018), Hendra/Ahsan menyingkirkan pasangan tuan rumah yang menjadi unggulan keempat, Liu Cheng/Zhang Nan. Mereka menang, 21-19, 21-14, dalam waktu 30 menit.
Hendra/Ahsan, yang dijuluki ”Daddies” (para ayah) oleh penggemar mereka, tak terpengaruh dukungan penuh penonton untuk lawan berkat pengalaman belasan tahun tampil dalam berbagai turnamen internasional. Mereka mengatasi kondisi sulit di lapangan yang berangin kencang dengan kesabaran, serta menaklukkan lawan dengan taktik yang tepat.
”Kami harus mendahului dalam permainan di depan net agar mereka banyak mengangkat bola. Saya juga harus sabar karena bolanya susah dikontrol,” kata Hendra yang akan berhadapan dengan ganda China lainnya, Huang Kaixiang/Wang Yilyu, pada babak kedua.
Memenangi permainan ganda putra memang tak harus selalu dengan permainan cepat dan smes keras. Hendra (34 tahun) dan Ahsan (31 tahun) mengalahkan Liu/Zhang, juara dunia 2017, dengan kejelian dalam menempatkan bola ke area lapangan kosong, meski hanya dengan drop shot atau drive. Kemampuan itu bisa mengecoh lawan.
Mereka banyak meraih poin dari pukulan tersebut, termasuk ketika meraih empat poin beruntun dari 14-16 menjadi 18-16 pada gim pertama. Variasi servis dan pengembalian servis menjadi poin penting lainnya.
Meski tak lagi menjadi ganda putra nomor satu Indonesia, Hendra/Ahsan masih dipercaya PP PBSI untuk menjadi anggota pelatnas. Oleh pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, mereka dijadikan contoh bagi pemain-pemain yang lebih muda di pelatnas. Hendra/Ahsan juga berlatih dengan program yang sama seperti adik-adik mereka.
Herry pernah mengatakan, pemain lain, termasuk pasangan nomor satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, tak boleh cepat puas karena masih ada Hendra dan Ahsan yang prestasinya lebih baik dari mereka. Hendra/Ahsan adalah juara All England 2014, serta juara dunia 2013 dan 2015. Hendra melengkapinya dengan meraih emas Olimpiade Beijing 2008 bersama Markis Kido.
Sejak Hendra kembali ke pelatnas, pasangan ini mulai dari peringkat ke-162 dunia. Semifinal India Terbuka, Jerman Terbuka, gelar juara Malaysia International Challenge, dan Singapura Terbuka mengantarkan peraih emas Asian Games Incheon 2014 itu ke peringkat ke-17.
Empat ganda putra Indonesia lainnya juga lolos ke babak kedua. Mereka adalah Kevin/Marcus, Berry Angriawan/Hardianto, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang tampil sehari sebelumnya.
Singkirkan unggulan
Kecuali Kevin/Marcus yang mengalahkan rekan sepelatnas, Wahyu Nayaka/Ade Santoso, pasangan lain menaklukkan ganda unggulan pada babak pertama. Berry/Hardianto menang atas unggulan keenam, Mads Pieler Kolding/Mads Conrad-Petersen (Denmark), 22-20, 11-21, 21-16.
Angga/Ricky menyingkirkan unggulan ketujuh, Takuto Inoue/Yuki Kaneko (Jepang), 21-19, 21-14. Adapun Fajar/Rian sehari sebelumnya menaklukkan pasangan Jepang lain yang menjadi unggulan ketiga, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.
Jika lolos dari babak kedua, empat ganda putra Indonesia akan berhadapan di perempat final. Kevin/Marcus berpeluang bertemu Angga/Ricky, sedangkan Berry/Hardianto bisa melawan Hendra/Ahsan. Satu-satunya pasangan yang berada pada pul berbeda adalah Fajar/Rian.
Selain ganda putra, Ricky juga memenangi babak pertama ganda campuran bersama Debby Susanto. Mereka menang atas unggulan ketujuh, Gooh Soon Huat/Shevon Jemie Lai (Malaysia), 21-15, 19-21, 21-16.
Kemenangan juga didapat Jonatan Christie dan Gregoria Mariska Tunjung, menyusul Anthony Sinisuka Ginting sehari sebelumnya. Gregoria menang atas Chen Xiaoxin (China) 12-21, 21-19, 23-21. Pada babak kedua, juara dunia yunior 2017 ini akan menghadapi pebulu tangkis Amerika Serikat Zhang Beiwen, yang membuat kejutan dengan mengalahkan unggulan keempat Ratchanok Intanon (Thailand), 9-21, 21-16, 21-16.