Ingin Kuatkan Rupiah, Pengusaha Jatim Tukar 50 Juta Dollar AS
Oleh
AMBROSIUS HARTO/IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Sebanyak 38 pebisnis yang tergabung dalam Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jawa Timur kompak menukarkan simpanan dollar Amerika Serikat hasil ekspor ke mata uang rupiah. Penukaran simpanan senilai 50 juta dollar AS atau sekitar Rp 740 miliar tersebut berlangsung di halaman belakang Hotel Majapahit, Surabaya, Kamis (20/9/2018) malam.
Penukaran devisa hasil ekspor tersebut bertujuan membantu Bank Indonesia dan pemerintah menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Sampai dengan saat acara berlangsung, nilai tukar masih di kisaran Rp 14.826 per dollar AS atau melemah 8,6 persen dibandingkan dengan awal tahun.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam acara itu mengatakan, aksi Forkas Jatim merupakan inisiatif pengusaha untuk membantu pemerintah menstabilkan rupiah. ”Upaya kongkret menunjukkan patriotik sejati kepada bangsa dan negara,” ujarnya.
Moeldoko berharap, aksi Forkas Jatim menginspirasi pebisnis lain dan masyarakat untuk menukarkan simpanan dollar AS. Dengan demikian, diharapkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang masih tinggi bisa diturunkan. Selain itu, publik diminta tidak mencari alasan apalagi menyalahkan pemerintahan karena penguatan dollar AS akibat faktor luar. ”Tidak bisa dihindari karena Indonesia berada di dunia global seperti perang dagang yang pasti memengaruhi,” katanya.
Ketua Forkas Jatim Nur Cahyudi mengatakan, aksi penukaran itu merupakan wujud komitmen pebisnis agar rupiah keluar dari tekanan dollar AS. Pelemahan nilai tukar rupiah tentu memusingkan pengusaha terutama yang memakai bahan baku impor antara lain farmasi dan sepatu.
”Kami tidak ingin kondisi ini berlarut-larut sehingga perlu secara nyata menukarkan simpanan dollar AS agar rupiah bisa stabil,” kata Nur.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jatim Difi Ahmad Johansyah mengatakan, aksi Forkas Jatim amat positif dan akan membantu BI menstabilkan rupiah. Kondisi ini mirip dengan aksi operasi pasar misalnya saat harga beras tinggi. Untuk menurunkan harga, maka pasar harus digelontorkan. ”Ketika dollar AS tinggi, ya gelontorkan ke pasar dengan harapan nilai tukarnya turun,” katanya.