Kader Partai, Tokoh, Ulama Masuk Badan Pemenangan Prabowo-Sandi
Oleh
PRADIPTA PANDU
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Koalisi partai politik pengusung bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah menyelesaikan struktur badan pemenangan nasional. Prabowo Subianto akan mengumumkan secara langsung badan pemenangan tersebut saat penetapan calon presiden di Komisi Pemilihan Umum hari ini, Kamis (20/9/2018).
Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso seusai menghadiri pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Rabu (19/9/2018) malam, menyampaikan, koalisi partai pengusung Prabowo-Sandi sepakat menggunakan nama Badan Pemenangan Nasional (BPN) sebagai kesatuan tim kampanye.
Menurut Priyo, saat ini koalisi telah memerintahkan kader partai di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk membentuk badan pemenangan di wilayah masing-masing. Namun, kader partai yang menjabat sebagai kepala daerah diminta untuk tidak terlibat dalam badan pemenangan tersebut.
Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menyebutkan, struktur BPN pasangan Prabowo-Sandiaga akan diisi oleh sekitar 800 orang. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, antara lain kader partai, tokoh masyarakat, dan ulama.
”Juru kampanye nasional memiliki porsi terbesar dalam tim pemenangan. Sebab, kami ingin maksimalkan agar tokoh-tokoh di dalam partai dan simpatisan bisa berkeliling Indonesia untuk menyampaikan visi misi dari pasangan Prabowo-Sandi,” ujar Eddy.
Dalam pertemuan semalam, partai koalisi telah menyepakati seluruh sekjen partai pengusung menjabat sebagai wakil ketua BPN. Tokoh nonpartai yang juga menjabat sebagai wakil ketua ialah aktivis #2019GantiPresiden, Neno Warisman.
”Jabatan dewan pembina diisi oleh Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Koordinator juru bicara dijabat oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak,” ungkap Eddy.
Eddy menjelaskan, Dahnil telah bersedia menjadi koordinator juru bicara dan akan bekerja secara penuh selama tujuh bulan masa kampanye. Selain itu, Dahnil yang saat ini berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN) juga telah bersedia mundur dari jabatannya untuk menjaga netralitas ASN.
Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan nama Koalisi Indonesia Adil Makmur disepakati sebagai nama koalisi Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019. Adapun ketua badan pemenangan Koalisi Indonesia Adil Makmur dijabat oleh Jenderal (Purn) Djoko Santoso.
Struktur badan pemenangan tersebut secara lengkap akan disampaikan oleh Prabowo Subianto saat penetapan calon presiden di KPU sore nanti. Selain penetapan pasangan capres-cawapres, KPU juga akan menetapkan daftar calon tetap (DCT) anggota DPR dan DPD.