MEDAN, KOMPAS – Massa pengunjuk rasa yang pro Presiden Joko Widodo bentrok dengan massa yang kontra, di kantor DPRD Sumutera Utara, Medan, Kamis (20/9/2018). Dua kelompok massa yang awalnya dipisahkan petugas kepolisian bentrok setelah aksi saling ejek dan melempar air mineral. Unjuk rasa itu pun akhirnya dibubarkan polisi.
Pengunjuk rasa yang pertama sekali datang ke depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara di Jalan Imam Bonjol adalah massa pro Jokowi. Massa yang menamakan diri Komunitas Masyarakat Cinta NKRI itu berjalan kaki dari arah Jalan Raden Saleh. Mereka lalu menyampaikan aspirasinya dengan membentangkan spanduk, poster, dan berorasi.
Massa kontra Jokowi yang merupakan mahasiswa dari berbagai kampus di Medan lalu datang kemudian ke depan kantor DPRD Sumut dari arah Jalan Perdana. Kedua massa itu bertemu di Jalan Imam Bonjol dengan jarak sekitar 100 meter. Mereka juga dipisahkan oleh aparat kepolisian yang berjaga dengan dilengkapi tameng dan tongkat.
Sejumlah aparat polisi dengan senjata pelontar gas air mata juga tampak bersiaga. Kendaraan barakuda dan water canon juga disiapkan disekitar kantor DPRD Sumut.
Massa pro Jokowi pun menyampaikan berbagai isu. Mereka antara lain meminta agar semua pihak tidak mengeksploitasi isu suku, agama, ras, dan antargolongan (Sara) untuk kepentingan politik kelompok tertentu. “Mari kita memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat,” kata Abdullahsyah, koordinator aksi Komunitas Masyarakat Cinta NKRI.
Sementara itu, massa yang kontra Jokowi menyampaikan isu pelemahan ekonomi Indonesia. Mereka menyatakan bahwa masyarakat saat ini sangat menderita karena harga kebutuhan pokok terus merangkak naik tidak terkontrol. Mereka juga menyinggung isu pelemahan nilai tukar rupiah. “Ini bentuk kegagalan pemerintah menyejahterakan rakyat,” kata Wakil Presiden Pemerintahan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Hendra Boang Manalu.
Setelah beberapa saat melakukan aksi bersama, kedua kelompok masssa lalu saling mengejek. Massa kemudian saling melempar air mineral dalam kemasan. Bentrok pun pecah. Polisi langsung melepaskan tembakan gas air mata kepada kedua kelompok massa aksi.
Peserta aksi pun langsung bubar dan berlarian. Polisi mengamankan beberapa peserta aksi. Sejumlah peserta tampak mengalami luka. Peserta aksi yang mengalami luka lalu dibawa ke rumah sakit.