Tarif Tol Palindra Sudah Diberlakukan secara Penuh
Oleh
Rhama Purna Jati
·3 menit baca
INDRALAYA, KOMPAS — Jalan Tol Palembang-Indralaya sepanjang 22 kilometer dibuka penuh untuk kendaraan. Tarif tol pun sudah diberlakukan di sejumlah seksi mulai Jumat (21/9/2018). Tol kedua di Sumatera ini dioperasikan penuh setelah diberlakukan pada ruas Medan-Binjai.
Kepala Cabang Tol Palembang-Indralaya Darwan Edison, Kamis (20/9/2018), di Palembang, mengatakan, setelah berhasil melewati fase uji layak fungsi dan uji keselamatan lalu lintas, tarif untuk sejumlah seksi mulai diberlakukan per Jumat (21/9/2018) pukul 00.00. Pengoperasian ini tertuang dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 712/KPTS/M/2018.
Dengan keputusan ini, seluruh ruas jalan tol sepanjang 22 kilometer sudah diberlakukan tarif berbeda dengan sebelumnya. Kendaraan yang melewati tol hanya membayar tarif di Seksi I Palembang-Pemulutan sebesar Rp 6.000 untuk kendaraan Golongan I dengan rata-rata tarif Rp 781 per kilometer. Golongan V dikenakan tarif Rp 17.500 dengan rata-rata tarif 2.278 per kilometer.
Namun, sejak keputusan menteri sudah terbit sejak 14 Oktober 2018, tarif sudah diberlakukan untuk semua seksi. Pada tarif baru, kendaraan Golongan I akan dikenakan tarif Rp 7.000-Rp 20.000 per unit dengan rata-rata tarif per kilometer sekitar Rp 911. Adapun kendaraan Golongan V akan dikenakan tarif Rp 14.000-Rp 40.000 per unit dengan rata-rata tarif per kilometer sekitar Rp 1.822.
Darwan mengatakan, dengan pemberlakuan tarif ini, tentu akan berdampak terhadap intensitas jumlah kendaraan yang melewati jalur ini. Sampai saat ini, rata-rata lalu lintas kendaraan di jalur tol 14.000 unit.
Dari jumlah itu, 85 persen merupakan kendaraan golongan pertama, sisanya kendaraan golongan kedua sampai kelima. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan sebelum jalur tol selesai di saat lalu lintas kendaraan hanya sekitar 10.000 unit.
Darwan mengatakan, permasalahan yang diprediksi akan terjadi di awal adalah masyarakat masih belum mengisi saldo sesuai dengan kebutuhan sehingga bisa saja terjadi hambatan di gerbang tol. Mengantisipasi hal ini, pihaknya menyediakan layanan pengisian ulang atau penjualan kartu tol di setiap gerbang tol.
Kompas menyusuri jalan tol sepanjang 22 km. Kondisi tol masih cukup lengang, jalan pun terlihat mulus dengan rambu-rambu lengkap di kiri dan kanan jalan. Rambu reflektor juga terpampang di sepanjang jalan. Alat ini cukup membantu saat kondisi jalan gelap.
Manajer Proyek PT Hutama Karya Divisi Jalan Tol Palembang-Indralaya (Palindra) Hasan Turcahyo mengatakan, sampai saat ini pembangunan Jalan Tol Palembang-Indralaya sudah tuntas dan bisa digunakan secara penuh. Selanjutnya, ujar Hasan, pihaknya akan membangun sejumlah jalur tol lanjutan seperti Indralaya-Muara Enim sepanjang 110 km, Palembang-Tanjung Api-api sejauh 70 km, dan Muara Enim-Lubuklinggau sejauh 125 km.
Sampai saat ini dua pembangunan tol masih dalam tahap studi kelayakan. Adapun Tol Palembang-Tanjung Api-api sudah pada tahap menentukan daftar perencanaan pembebasan tanah. Dalam waktu dekat, yakni sekitar Januari 2019, akan mulai dilakukan proses pembebasan lahan.