JAKARTA, KOMPAS — Amazon Web Service, perusahaan penyedia layanan penyimpanan data berbasis sistem komputasi awan, akan menanamkan modal senilai Rp 14 triliun selama sepuluh tahun ke depan di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar di Asia Tenggara.
Delegasi Amazon yang dipimpin Chief Technology Officer Amazon.com Werner Vogels bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jumat (21/9/2018). Mendampingi Presiden adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong.
”Arahan Presiden, kami diminta untuk menyelesaikan berbagai langkah yang bisa memungkinkan mereka (Amazon) merealisasi investasinya,” kata Sri Mulyani menjawab pertanyaan Kompas seusai pertemuan.
Nilai investasinya, menurut Sri Mulyani, adalah Rp 14 triliun selama 10 tahun ke depan. Investasi akan dimulai dari layanan penyimpanan data berbasis sistem komputasi awan.
”Kita sudah menyelesaikan beberapa isu mengenai perpajakan dan sepertinya sudah mau selesai semuanya,” kata Sri Mulyani.
Sementara Lembong yang ditanya hal sama seusai pertemuan enggan menjawab pertanyaan wartawan. Demikian pula dengan Vogel.
Mengutip Statista.com, belanja layanan berbasis komputasi awan di Indonesia meningkat dari 160 juta dollar Amerika Serikat (AS) pada 2012 menjadi 1,3 miliar dollar AS pada 2018. Artinya permintaan layanan berbasis komputasi awan di Indonesia meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Chief Technology Officer Amazon.com Werner Vogels dalam pertemuan terbatas dengan sejumlah media nasional, Kamis (20/9/2018), di Jakarta, menyampaikan rencana memperluas jangkauan pasar di Indonesia. Pasar yang dimaksud mulai pelaku usaha rintisan bidang teknologi dan usaha kecil menengah hingga ke instansi pemerintahan.
”Sejak AWS dibentuk pada 2006, kami percaya bahwa model cloud mampu mengurangi ongkos pengelolaan infrastruktur penyimpanan data dengan cara konvensional, cepat, dan keamanan sibernya lebih terjamin. Jika cloud diterapkan oleh instansi pemerintahan, kami menerka, kinerja pelayanan publik semakin efisien dan baik,” kata Vogels.