“Dokter Robot” Makin Diminati dan Dibutuhkan di China
Oleh
Benny D Koestanto
·3 menit baca
SHANGHAI, KAMIS – Kurangnya pasokan dokter di China menumbuhkan industri teknologi kecerdasan buatan di bidang kedokteran. Perkembangan teknologi terbaru menjadikan “dokter-dokter robot” yang semakin diminati sekaligus dibutuhkan warga China.
Qu Jianguo (64), melakukan kunjungan medis futuristik di Shangha, Kamis (20/9/2018). Saat dia meletakkan pergelangan tangannya melalui mesin pencatatan detak jantung, secara otomatis dia menerima hasilnya dalam dua menit di ponsel miliknya - sesuatu yang membedakan dari layanan di kebanyakan di rumah sakit atau klinik kesehatan.
Pemeriksaan fisik atas Qu dilakukan tanpa kehadiran seorang pun dokter. Perangkat kecil, yang memiliki gesper setengah terbuka yang mencatat detak jantung, adalah salah satu teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan hi-tech yang bertujuan membantu China mengimbangi kekurangan dokter dengan menggabungkan data besar dan kecerdasan buatan (AI).
Mesin yang dibuat oleh Ping An Good Doctor itu diperlihatkan pada Pameran AI Dunia 2018 di Shanghai. Gelaran itu dilakukan saat para pembuat kebijakan China membuat dorongan besar untuk mengubah negara itu menjadi pemimpin teknologi global.
“Saya datang ke sini untuk melihat bagaimana pengobatan medis ala China dapat dilakukan tanpa dokter. Hal itu nyatanya bakal sangat mudah dilakukan," kata Qu, pensiunan pekerja IT yang menghadiri pameran itu.
Kekurangan paramedis
China menghadapi sebuah kondisi kekurangan tenaga kesehatan. Komisi Kesehatan Nasional China mencatat negeri itu pada tahun lalu mengalami kekurangan hingga 12 juta pekerja kesehatan pada tahun 2017 dari populasi yang hampir mencapai 1,4 miliar.
Dokter-dokter yang baik di China sangat mudah dicari, tetapi persediaannya rendah dan tidak merata. Sementara Ping An Good Doctor memiliki salah satu platform kesehatan online terbesar di China dengan 228 juta pasien terdaftar.
Bi Ge, juru bicara Ping An Good Doctor, mengatakan perusahaannya menerima 500.000 permintaan konsultasi daring setiap hari. Mesin pencatat detak jantung adalah bagian dari sistem konsultasi medis yang dibantu oleh dokter Ping An Good Doctor.
Dengan hal itu memungkinkan pasien melakukan pemeriksaan awal dan mendapatkan resep tanpa harus pergi ke rumah sakit atau apotek. Layanan Ping An termasuk aplikasi bergerak di mana pasien memasukkan data pribadi mereka, riwayat medis dan menggambarkan gejala mereka ke "resepsionis" yang dibantu oleh AI yang mentransfer informasi itu pada dokter untuk dilakukan didiagnosis.
"Ini jelas dapat meringankan masalah kekurangan dokter di China. Dengan bantuan AI, pekerjaan dokter pun diringankan dari pekerjaan-pekerjaan rutin, sederhana dalam sifatnya yang berulang," kata Liu Kang, mantan dokter di Peking Union Medical College Hospital. "Tetapi pengembangan AI China secara keseluruhan di bidang medis masih dalam tahap pengembangan," tambah Liu.
Perusahaan rintisan dan penelitian di AS dan Eropa telah memanfaatkan AI untuk menerapkan teknologi ini ke berbagai kebutuhan perawatan kesehatan. Perusahaan-perusahaan China sendiri telah belajar dari negara lain untuk mengembangkan dan menerapkan perawatan yang dibantu teknologi, antara lain diagnosis pencitraan medis, sistem bedah robot, dan penelitian serta pengembangan obat.
Maha data dan layanan bantuan kecerdasan buatan hingga komunikasi jarak jauh yang ditawarkan oleh perusahaan seperti Ping An memungkinkan pasien dari kota tingkat kedua dan ketiga untuk mengakses saran profesional dari dokter berkualitas yang berbasis di kota-kota besar.
"Kami meniru dan menduplikasi keterampilan dokter yang berkualitas, yang berasal dari rumah sakit tingkat tertinggi, dan menyebarkannya ke kota-kota kecil dan daerah-daerah setempat," kata Fang Qu dari lembaga CTO Proxima, perusahaan teknologi perawatan kesehatan yang berfokus tentang diagnosis pencitraan medis yang didukung oleh AI.