JAKARTA, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau masyarakat di sejumlah daerah agar waspada terhadap potensi hujan yang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Hal tersebut terjadi karena pengaruh sirkulasi siklonik di Laut China Selatan yang memengaruhi awan di Indonesia.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo menyampaikan, hujan terjadi di sejumlah daerah di Indonesia pada 20-22 September 2018. Hal tersebut dipengaruhi sirkulasi siklonik di sekitar Laut China Selatan yang menyebabkan kelembaban udara. Lapisan atmosfer sekitar 1.500 meter dan 3.000 meter membentuk awan di sejumlah daerah. Kondisi tersebut menyebabkan potensi hujan disertai petir dan angin kencang dalam tiga hari ke depan, Jumat (21/9/2018).
Maka dari itu, potensi hujan berdampak di beberapa daerah. Daerah tersebut adalah di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Papua. Provinsi di Sumatera seperti, Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Bangka Belitung, dan Lampung. Sementara Jawa meliputi semua daerah yang ada. Begitupun dengan Papua. Kalimantan terjadi di bagian barat, tengah, dan utara.
”Meluruhnya badai tropis Mangkhut beberapa hari yang lalu menyebabkan aktivitas aliran massa udara kering dari Australia menjauh dari wilayah Indonesia. Maka terjadi sebuah sirkulasi siklonik yang menyebabkan peluang hujan atau bisa disebut weather rebound,” kata Prabowo.
Masih kemarau
Pada kesempatan berbeda, Kepala Subbidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Siswanto mengatakan, bulan September ini masih dalam kategori musim kemarau. Menurut kajiannya, curah hujan akan meninggi pada bulan Oktober. Lalu puncak musim hujan di Jakarta terjadi hingga Februari 2019.
Selain pengaruh sirkulasi siklonik di Laut China Selatan, cuaca yang terjadi beberapa hari ini dipengaruhi oleh gelombang atmosfer Rossby yang berada di atas Indonesia bagian barat. Hal tersebut yang menyebabkan hujan terjadi di beberapa daerah saja. Pengaruh ini mengakibatkan hujan ringan dan tidak signifikan.
Ia mengatakan, hujan yang terjadi belum begitu kuat. Pasalnya, volume hujan yang turun tidak mencapai 20 milimeter dalam satu hari. Namun, BMKG meminta kepada masyarakat agar waspada terhadap situasi ini.
Kondisi saat ini, hujan di Jakarta masih cukup lebat. Terpantau di Jakarta Selatan terjadi hujan pada Jumat siang. Salah satu warga di Jakarta Selatan, Bagus (34), khawatir hujan yang terjadi beberapa hari ini akan menyebabkan banjir. Seperti tahun-tahun lalu, Bagus selalu mengalami kebanjiran.
Selain itu, Bagus mengharapkan pemerintah agar segera bersiap terhadap hujan yang akan terjadi. Ia berharap, pemerintah mempersiapkan penanggulangan banjir yang bisa saja terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Ia meminta agar pemerintah daerah dan BMKG bersinergi untuk mengedukasi dan mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap cuaca ekstrem yang terjadi.
”Selama ini, saya selalu waspada kalau ada hujan. Takutnya rumah saya kebanjiran. Maka dari itu, saya berharap pemerintah segera siap siaga. BMKG telah memberi tahu bahwa akan ada hujan. Harapannya pemerintah siap bila terjadi hal itu,” kata Bagus.
Hal serupa sama dengan warga di Bandung, Jawa Barat, yakni Naretsha (26). Ia mengatakan, hujan beberapa hari ini harus dibarengi dengan persiapan yang baik dari pemerintah. Ia berharap pemerintah memberikan imbauan secara khusus kepada masyarakat saat memasuki musim hujan ini.
”Harapannya ada imbauan dari pemerintah. Mungkin dibuat gerakan bersama dengan warga, misalnya membersihkan sampah agar tidak terjadi kebanjiran,” katanya. (JOHANNES DE DEO)