KRI Bima Suci Tiba di Pangkalan Armada Utara AL China di Qingdao
Oleh
Dahono Fitrianto
·3 menit baca
QINGDAO, JUMAT — Setelah berlayar selama tujuh hari dari Vladivostok, Rusia, kapal layar latih tiang tinggi TNI Angkatan Laut, KRI Bima Suci, tiba dengan selamat di kota pelabuhan Qingdao, China, Jumat (21/9/2018) pagi sekitar pukul 10.00 waktu setempat.
Qingdao adalah pemberhentian kelima dalam program pelayaran Kartika Jala Krida 2018 yang dijalani KRI Bima Suci sejak 2 Agustus hingga 9 November 2018 mendatang. Seperti juga di titik-titik persinggahan lainnya, para perwira, taruna, dan awak KRI Bima Suci akan melakukan berbagai kegiatan sosial dan diplomasi kebudayaan dengan otoritas dan masyarakat setempat.
”Qingdao adalah pangkalan Armada Utara Angkatan Laut China. Jadi, kami akan ada beberapa acara dengan pejabat militer setempat. Kami akan di sini sampai tanggal 24 September,” tutur Komandan KRI Bima Suci Letnan Kolonel Laut (P) Widiyatmoko Baruno Aji melalui layanan pesan elektronik kepada Kompas, Jumat sore.
Menurut siaran pers Dinas Penerangan Akademi Angkatan Laut (AAL) yang diterima Kompas, saat merapat di dermaga, KRI Bima Suci telah disambut para prajurit AL Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN) yang dipimpin Chief of General Office of The Staff Department Armada Utara PLAN Captain (setingkat kolonel) Liu Hui Min. Turut menyambut Asisten Atase Pertahanan RI untuk China Mayor Laut (KH) Cahyo Widikdo.
Setelah upacara penyambutan, Komandan KRI Bima Suci yang juga menjadi Komandan Satgas KJK 2018 didampingi Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) Letkol Laut (P) Joko Purwanto melakukan kunjungan kehormatan ke Deputi Kepala Staf Armada Utara PLAN Laksamana Muda Bai Yao Ping dan ke kantor Pemerintah Kota Qingdao.
Tenaga mesin
Baruno menyatakan, pelayaran dari Vladivostok ke Qingdao dilakukan sepenuhnya dengan tenaga mesin karena tiga layar KRI Bima Suci sobek. Layar-layar itu sobek saat digunakan dalam balapan kapal layar SCF Far East Tall Ships Regatta (FETSR) 2018 dari Yeosu, Korea Selatan (Korsel), menuju Vladivostok, 4-9 September 2018.
”Sewaktu lomba layar kemarin ada tiga layar yang sobek dan tidak bisa dipakai karena harus dijahit,” ungkap Baruno.
Selama berada di Qingdao, para taruna AAL angkatan ke-65 yang mengikuti program KJK 2018 akan melakukan kunjungan berbagai kapal perang milik PLAN yang berpangkalan di sana. Sebaliknya, para kadet PLAN juga akan berkunjung ke KRI Bima Suci untuk mengenal lebih dekat kapal latih terbaru milik Indonesia itu.
Setelah dari Qingdao, KRI Bima Suci akan melanjutkan perjalanan ke Yokosuka, Jepang. Baruno mengatakan, pihaknya kini masih mencermati terbentuknya badai tropis baru di Samudra Pasifik yang bergerak ke arah Jepang. ”Jika kami tetap berangkat tanggal 24 September, tanggal 26 September kami akan berada di dekat Jeju, Korea Selatan, dan kemungkinan akan terkena ekor badai ini, ujarnya. (DHF)