Ratusan Lembar Uang Palsu Ditawarkan dengan Harga Murah
Oleh
Ratih P Sudarsono
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS - Tiga pemilik uang palsu rupiah dan dollar, masuk perangkap polisi. Ketiganya pun pasrah meringkuk di sel Polsek Bogor Timur, Polres Kota Bogor.
"Awalnya, ada warga lapor ke pak wakil kepala Polsek, bahwa dia dihubungi orang yang menjual uang dari Peruri, dengan harga murah, dengan keuntungan 10 kali lipat. Pak Waka langsung curiga dan minta nomor kontak penjual uang itu. Kami pun memutuskan untuk menelepon dan memancing orang tersebut, " kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Bogor Timur Inspektur Satu Agus K Pramos, Kamis (20/9/2018).
Perangkap pun dibangun. Polisi beberapa kali menelepon orang itu, menyatakan berminat atas uang palsu itu. Pelaku minta uang pembelian ditransfer ke rekening bank pelaku, baru barang berupa uang palsu pecahan Rp 100.000, diantar atau bisa diambil.
"Kami tidak mau langsung transfer. Minta barang ditunjukan dulu, bayar di tempat. Pelaku akhirnya minta bertemu dan transaksi di Pacet, Cianjur, Rabu tengah malam tadi. Kami datangi dan, ya, kami tangkap karena dipastikan itu uang kertas palsu. Ternyata, uang palsunya banyak dan ada dollar palsu juga," tutur Agus.
Ketiga pelaku tersebut adalah Mch (48) warga Desa Karang Tengah Kabupaten Cianjur, HS (48) warga Ciomas Kabupaten Bogor, dan Rht (49) warga Cijeruk Kabupaten Sukabumi.
Setelah menggeledah vila sewaan itu, polisi antara lain menemukan bundelan uang kertas rupiah palsu pecahan 100.000, yang total berjumlah 1.300 lembar; satu lembar besar kertas yang jika digunting menjadi 50 lembar uang kertas palsu pecahan satu dollar AS; dan dua lembar kertas uang rupiah palsu belum digunting.
Menurut Agus, ketiga tersangka mengaku mendapat uang palsu tersebut dari seseorang warga Cianjur. Namun ketiganya mengaku tidak tahu alamat orang tersebut karena pertemuan mereka selalu di vila sewaan.
Disinggung muncul kasus peredaran uang palsu acap menjelang pemilu, sebagaimana kasus sejenis yang diungkapnya saat menjelang Pilkada Kota Bogor 2018 beberapa waktu lalu, Agus Pramos menjawab lugas, "Yang kami kerjakan adalah menangkap pelaku kejahatan. Lainnya, tidak tahu. Imbauan kami, hendaklah masyarakat berhati-hati, jika mendengar atau melihat kejahatan, jangan ragu laporlan ke polisi terdekat."