Risma Akan Terima Penghargaan Kehormatan dari UN-Habitat
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Kiprah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam membangun Surabaya terus mendapatkan perhatian dunia internasional. United Nations Human Settlements Programme atau yang dikenal sebagai UN-Habitat, organisasi sayap Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menangani masalah permukiman penduduk dan isu urbanisasi, memberikan penghargaan Scroll of Honour kepada Risma.
Penghargaan tersebut akan diberikan saat peringatan Global Observance of World Habitat Day yang berlangsung pada Senin (1/10/2018) di Kantor PBB Gigiri, Nairobi, Kenya. Penghargaan ini semakin mengukuhkan Risma sebagai salah satu tokoh yang disegani masyarakat internasional karena prestasinya dalam membangun Kota Surabaya.
”Banyak kandidat yang dipertimbangkan menerima penghargaan ini. Namun, Ibu Tri Rismaharini pantas menerimanya karena mengubah kota menuju kehidupan warga yang lebih baik. Sebagai Wali Kota Surabaya, dia tidak hanya memberikan pelajaran penting untuk Surabaya, tetapi langkahnya bisa direplikasi untuk Indonesia secara keseluruhan,” kata Direktur Hubungan Eksternal UN-Habitat Christine Musisi dalam keterangan tertulis.
Penghargaan Scroll of Honour merupakan salah satu penghargaan di bidang permukiman yang paling bergengsi di dunia. Penghargaan ini diberikan kepada individu, organisasi, dan proyek yang memberikan kontribusi luar biasa di bidang permukiman, penyediaan perumahan, dan pengentasan rakyat miskin untuk kota berkelanjutan.
Sejak digelar pada 1989, penghargaan ini pernah diraih tokoh-tokoh di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Guru Besar Tata Kota ITS Johan Silas; Gubernur Sumatera Utara periode 1998-2005, Tengku Rizal Nurdin; dan Menteri Pekerjaan Umum era Presiden Soeharto, Radinal Mochtar.
Risma berterima kasih atas penghargaan yang diberikan oleh UN-Habitat. Meski demikian, penghargaan bukan tujuan utama dalam memimpin Surabaya. Yang lebih penting adalah membuat masyarakat Surabaya sejahtera.
”Kesejahteraan harus ada parameter terukur. Salah satu indikator pencapaian yang bisa digunakan ialah penghargaan,” ucap Risma yang juga menjadi Presiden Persatuan Pemerintah Daerah Se-Asia Pasifik.
Di bawah kepemimpinan Risma selama delapan tahun, Surabaya mengalami sejumlah perkembangan. Angka kemiskinan turun dari 12 persen menjadi 5 persen, Indeks Pembangunan Manusia naik dari 77,2 menjadi 81,07, dan banjir berkurang dari 50 persen wilayah menjadi 3 persen.
Selain itu, kelas menengah bawah berkurang dari 34,35 persen menjadi 8,06 persen. Surabaya berhasil pula membangun 420 taman, mengurangi volume sampah, serta mengurangi suhu panas dari 36 derajat celsius menjadi 34 derajat celsius.
Surabaya juga tercatat mendapatkan sejumlah penghargaan internasional. Selama dua tahun terakhir, kota ini mendapat setidaknya 10 penghargaan internasional. Beberapa di antaranya berkaitan dengan tata kota, yakni predikat Special Mention dari Lee Kuan Yew World City Prize 2018, ASEAN Tourism Forum 2018, OpenGov Recognition of Excellence 2018, Global Green City 2018, dan Innovation for Happines 2017.
Atas capaian tersebut, Risma juga mendapatkan sejumlah penghargaan internasional. Beberapa di antaranya adalah Inspirational Leader dari GovInsider Innovation Awards 2017, 50 Tokoh Besar Dunia versi majalah Fortune 2015, peringkat ketiga Wali Kota Terbaik Dunia versi The World Major Prize (2014), dan nomine 10 Wanita Paling Inspiratif versi majalah Forbes 2013.