Ajang Lari Estafet Perkuat Kerja Sama Indonesia-Jepang
Oleh
Robertus Rony Setiawan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hubungan bilateral Indonesia dan Jepang telah berlangsung selama 60 tahun. Dalam rangka memperkuat hubungan itu pula, lomba lari estafet Jakarta Kizuna Ekiden 2018 diselenggarakan kembali pada Minggu (23/9/2018) pukul 05.30 hingga pukul 10.00.
Ajang lomba lari estafet tahunan ini diselenggarakan sejak 2014 atas kerja sama harian Kompas dan surat kabar tertua Jepang, Mainichi Shimbun.
Chief Marketing Executive Business Headquarters Mainichi Harumi Isowa menyambut baik acara ini karena dapat memperkuat hubungan baik Indonesia dan Jepang.
Dalam pesta penyambutan Jakarta Kizuna Ekiden 2018 di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Sabtu (22/9/2018), Harumi mengatakan, keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 meyakinkan Jepang untuk melanjutkan kerja sama dengan Indonesia, termasuk dalam pelaksanaan lomba lari ekiden.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo juga menyebutkan, ada kesamaan nilai yang dipegang Pemerintah Jepang dan Indonesia, yakni persatuan beragam unsur yang membentuk kekuatan.
Selaras dengan kizuna yang bermakna ikatan dari hati ke hati, Budiman, mencuplik satu pepatah Jepang, ”Satu anak panah mudah dipatahkan, tetapi sepuluh anak panah yang diikat menjadi satu tidak mudah untuk dipatahkan.”
Pepatah itu, ungkap dia, satu makna dengan peribahasa bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
Berbentuk kompetisi lari dengan sistem estafet, Jakarta Kizuna Ekiden 2018 akan diikuti 1.600 pelari yang terbagi dalam 400 tim. Setiap tim terdiri atas empat orang yang harus beranggotakan setidaknya satu orang warga negara Indonesia atau Jepang.
Ajang ini akan dimeriahkan dengan partisipasi sejumlah tokoh penting sebagai peserta, dua di antaranya adalah Fujita Hironobu dari surat kabar Mainichi Shimbu dan Budiman Tanuredjo. Mereka akan satu tim dengan dua personel JKT48, Nadila dan Sisca.
Sementara itu, mantan pesepak bola Indonesia, Ponaryo Astaman, bergabung dalam tim 60th Anniversary yang juga mencakup Haruka Nakagawa, Yuki Kato, dan Shohei Matsunaga, pesepak bola asal Jepang yang bermain di klub PSMS Medan.
Peminat meningkat
Sebagai acara olahraga, Jakarta Kizuna Ekiden telah menarik minat masyarakat. Dari tahun ke tahun, jumlah peserta lomba ini relatif bertambah. Pada 2014, lomba ini diikuti oleh 720 peserta, lalu 1.208 peserta pada 2015, dan 1.764 pada 2016. Pada 2017 dan 2018, kegiatan ini diikuti 1.600 orang.
Budiman menyinggung komitmen Kompas menyelenggarakan kegiatan olahraga semacam ini untuk tingkat nasional. Dibandingkan dengan Borobudur Marathon yang diadakan di Indonesia sejak 2014, kata Budiman, Tokyo Marathon telah moncer sebagai kompetisi lari maraton internasional.
”Semoga kualitas Borobudur Marathon dapat menjadi world major marathon yang setara dengan Tokyo Marathon,” ujar Budiman.
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Mulyana, mengatakan, lomba lari Kizuna Ekiden merupakan ajang belajar untuk meningkatkan prestasi atlet Indonesia di cabang olahraga atletik.
”Belajar dari Asian Games lalu, Jepang memperoleh medali emas. Maka, kami perlu belajar untuk meningkatkan prestasi. Semoga lomba lari ekiden ini bisa menjadi ajang untuk kerja sama dan meningkatkan kemampuan,” tutur Mulyana.
Dia pun menantikan kedatangan atlet Jepang untuk berlaga dalam Asian Para Games 2018, Oktober mendatang. Sambil menyongsong pelaksanaan Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, ia berharap pencak silat dapat semakin dikenal sebagai satu cabang olahraga tingkat dunia.
Demi menjamin keamanan pelaksanaan lomba lari ekiden besok pagi, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Ratiyono mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Ditlantas Polda Metro Jaya, dinas perhubungan, dan satuan polisi pamong praja. Hal ini, kata Ratiyono, karena ada kegiatan lain yang diadakan pada waktu bersamaan, yakni Parade ”Momo”, maskot Asian Para Games 2018, dan kampanye pemilu damai di kawasan Monas.
”Tentu kami pastikan agar keamanan pelari dalam lomba ekiden ini terjamin,” kata Ratiyono. Selain itu, beberapa juri lintasan atau marshal juga akan turut disiagakan untuk menertibkan lalu lintas.
Jakarta Kizuna Ekiden 2018 menjanjikan hadiah menggiurkan, antara lain televisi Panasonic dan tiket penerbangan pulang-pergi Jakarta–Tokyo. Selain itu, akan diadakan pula undian berhadiah arloji Seiko Watch bagi para peserta. (ROBERTUS RONY SETIAWAN)