Depok, Kompas – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka 3.244 formasi lowongan calon pegawai negeri sipil (PNS) pada tahun 2018 ini. Animo masyarakat untuk menjadi CPNS pun sangat besar terbukti dari banyaknya calon pendaftar yang masuk.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta Budihastuti, Sabtu (22/9/2018), mengatakan, dari total formasi yang ditawarkan, 1.703 adalah CPNS untuk tenaga pendidikan atau guru. Kemudian, 490 untuk tenaga kesehatan atau paramedis. Sebanyak 700 di antaranya untuk tenaga teknis administrasi, 325 tenaga honorer kategori dua yang usianya di bawah 35 tahun. Mereka yang berusia di bawah 35 tahun masih diberikan kesempatan untuk dapat mengikuti tes CPNS.
“Adapun kuota untuk orang dengan disabilitas sebesar 2 persen. Ini sudah kami sesuaikan dengan asosiasi disabilitas untuk jabatannya apa,” ujar Budihastuti, Sabtu.
Tenaga honorer kategori dua ini di antaranya adalah tenaga kependidikan. Data mengacu pada honorer kategori dua yang sudah ada di Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Namun, mereka diberikan kesempatan lagi untuk ikut tes kembali apabila memenuhi persyaratan.
Formasi tersebut diharapkan diisi sesuai dengan kriteria yang ada dengan sistem seleksi dalam jaringan (daring). Tes akan dilakukan menggunakan komputer, semua soal, dan sarana prasarana akan disiapkan oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Pemerintah Daerah (Pemda) hanya menyiapkan tempatnya, mengumumkan, serta melaksanakan seleksi administrasi secara daring.
Semenjak diumumkan, animo masyarakat untuk mendaftar CPNS di DKI sangat tinggi. Saat pemprov DKI menggelar open house misalnya masuk 4.000 pendaftar. DKI juga mengumumkan seleksi penerimaan tersebut melalui kegiatan jobfair di Universitas Indonesia pada tanggal 20-22 September. Di stan jobfair UI, dalam sehari bisa masuk 700 pendaftar. Selama dua hari, pendaftar bahkan mencapai 1.700 peserta. Budihastuti berharap, para pendaftar yang masuk ini benar-benar melihat kriteria dan tugas yang akan dijalankan. Sehingga, pada saat diterima sebagai PNS, yang bersangkutan sudah benar-benar mantap.
“Semoga nanti mereka yang diterima dan masuk ini benar-benar mantap berkarier dan bisa mengubah DKI,” kata Budihastuti.
Nurul (23), lulusan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, peserta job fair UI mengaku tertarik mendaftar CPNS DKI meskipun belum sepenuhnya melihat formasinya. Menurutnya, pekerjaan menjadi PNS terjamin karena mendapatkan pensiun di masa tua. Selain itu, jika dibandingkan dengan provinsi lain, gaji dan kesejahteraan yang didapatkan PNS DKI lebih menjanjikan.
“Saya sih di sini lihat-lihat saja perusahaan mana saja yang membuka lowongan pekerjaan. Mulai dari perusahaan rintisan (start up) hingga PNS kalau memang masuk kriterianya akan saya coba,” kata Nurul.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, ia berharap putra-putri terbaik Indonesia bisa menjadi PNS di DKI. Ia berharap anak-anak muda yang enerjik, dinamis, kompeten, dan mau bekerja keras dapat menjadi bagian dalam usaha memperbaiki dan mengubah Jakarta. Ia juga ingin menawarkan kesempatan kepada putra-putri terbaik bangsa untuk mendapatkan penghasilan yang tidak kalah jika dibandingkan di sektor lain. Di Pemprov DKI, selain mendapatkan kesejahteraan, anak muda juga bisa berkesempatan membuat perubahan.
“Kita menginginkan putra putri terbaik. Kita ingin putra putri yang baik jangan hanya jadi pembayar pajak yang baik, tapi juga pengelola pajak yang baik,” kata Anies.