Cerita Cinta Lain dari Carita
Carita di Pandeglang tak hanya punya pantai. Sejumlah air terjun cantik menanti dinikmati. Karena di hutan lindung, wisatawan harus siap berjalan kaki dan menyusur sungai untuk sampai di sana. Namun, sensasinya luar biasa.
Cerita di Carita tak melulu pantai-pantai indah. Kabupaten Pandeglang, Banten, juga punya Curug Putri. Grand Canyon kecil, begitu julukan yang diberikan penikmat wisata air terjun tersebut.
”Curug Putri! Curug Putri,” beberapa pengojek motor menawarkan jasa, menyambut rombongan wisatawan yang tiba di Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Pandeglang, Selasa (21/8/2018). Terletak di Taman Hutan Raya Banten, hanya sepeda motor yang bisa membawa wisatawan menuju pelataran parkir Curug Putri. Jalan sepanjang 2 kilometer itu lebarnya hanya 3 meter, didominasi jalur berbatu dan jalan tanah.
Ongkosnya Rp 25.000 per orang.
Tiba di pelataran parkir 20 menit kemudian, perjalanan belum berakhir. Pemandu lokal, Mahwan Hadiarma (21), mengatakan, wisatawan masih harus berjalan kaki melewati hutan lindung sekitar 30 menit. Rutenya masih alami. Dibuai udara segar, kaki pun melangkah di sela-sela pohon mahoni, aren, dan kecapi. Wisatawan juga bisa melihat monyet ekor panjang di sepanjang perjalanan naik turun hutan berbukit.
Tiba di tepi sungai, beberapa pengunjung terlihat kelelahan. Namun, keberadaan warung yang menyediakan beragam makanan dan minuman bisa menjadi penghilang lapar dan dahaga. Perjalanan masih menyisakan sekitar 150 meter sebelum sampai ke Curug Putri.
Susur sungai
Kali ini bukan jalan setapak yang harus dilalui. Pengunjung mesti menyusuri sungai untuk mencapai air terjun. Saat itu kedalaman sungai mencapai 2 meter. Tak perlu khawatir bagi yang tak bisa berenang. Bagi semua pengunjung disediakan pelampung yang harus dikenakan.
Di titik ini sensasi berbeda dimulai. Kamera telepon seluler pun dikeluarkan pengunjung untuk mengabadikan momen. Saat menyusuri sungai, pengunjung bakal melewati tepi tebing batu setinggi 10 meter. Warnanya kecoklatan dengan alur-alur horizontal bentukan alam.
Sekilas, dinding batu itu mirip Grand Canyon, daerah tujuan wisata berupa bukit-bukit menjulang di Negara Bagian Arizona, Amerika Serikat. Di sungai, nuansanya sangat alami. Permukaan air merefleksikan warna hijau dan biru. Ikan-ikan kecil ikut menemani kaki para pengunjung.
Jalur berkelok-kelok itu berujung di Curug Putri setinggi 5 meter. Curug dalam bahasa Indonesia berarti air terjun. Luncuran airnya meninggalkan warna putih seperti sibakan selendang putri nan memesona. Menyaksikan hal itu, pengunjung pun kembali mengeluarkan kamera dan ponselnya.
”Crek-crek-crek,” bunyi tombol kamera saat ditekan mengiringi beragam pose pengunjung.
Pupu Saputra (45), wisatawan asal Kota Cilegon, Banten, mengatakan, sejak lama dirinya penasaran dengan Curug Putri. Meski belum pernah ke Amerika Serikat, dari sejumlah foto, ia menyandingkan keindahan Curug Putri dengan Grand Canyon. ”Bagus sekali. Menarik. Wisatawan bisa mengamati batuan itu sambil berenang,” ujarnya.
Jaga alam
Berjarak sekitar 150 kilometer dari Jakarta dan sekitar 5 kilometer dari Pantai Carita, Curug Putri naik daun sejak empat tahun lalu. Foto dan video keindahan yang diabadikan wisatawan milenial mulai meramaikan jagat maya.
Tak ingin ketinggalan, warga Sukarame juga menumpahkan kecintaannya pada kawasan ini. Tak sekadar jadi pemandu wisata, mereka juga ikut membersihkan sampah, merawat keasrian hutan lindung, dan menjaga aliran air Curug Putri yang berasal dari Gunung Pangajaran, Pandeglang.
Saat ini tercatat 100 warga Desa Sukarame menjadi pemandu. Tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia, mereka melayani pengunjung mulai pukul 07.00 hingga pukul 17.00.
Agar tak kemalaman, pengunjung disarankan tiba di Curug Putri paling lambat pukul 15.30. Untuk tiket masuk, sewa pelampung, tarif pemandu, dan penitipan barang, biaya yang dikenakan Rp 35.000 per orang.
Sarkiman (47), pemandu wisata asal Sukarame, mengatakan, wisatawan datang setiap hari ke Curug Putri. Di hari biasa, pengunjung mencapai 50 orang dan melonjak 4-5 kali lipat saat hari libur atau akhir pekan. Bahkan, saat Lebaran, Curug Putri bisa dikunjungi 3.500 orang per hari. Apabila tidak dijaga keasriannya, warga khawatir kawasan ini tidak akan bertahan lama.
”Tidak hanya wisatawan lokal, yang datang juga dari Australia, Malaysia, Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat,” kata Sarkiman.
Jika hendak bermalam dan berangkat ke Curug Putri pada pagi hari, Sukarame juga terbilang relatif siap. Di sana ada penginapan. Untuk kamar bagi dua orang, misalnya, dibanderol Rp 300.000 dengan fasilitas mulai dari penyejuk ruangan hingga televisi.
Sedikit tips bagi wisatawan, seperti kawasan wisata alam air lainnya, saat paling tepat untuk datang adalah musim kemarau. Sarkiman mengatakan, dengan debit air lebih sedikit, ketinggian air di sungai yang mengalir di antara tebing menjadi lebih dangkal, sekitar 2 meter.
Kondisi itu berbeda dengan datang pada musim hujan. Permukaan air di Curug Putri bisa mencapai 5 meter dengan arus lebih deras. Aliran air deras musim hujan juga bisa memengaruhi kejernihan air.
”Akan tetapi, jangan khawatir. Silakan berkunjung kapan saja. Keselamatan pengunjung tetap nomor satu,” kata Sarkiman.
Magnet wisata
Keberadaan Curug Putri menjadi magnet cerita lain di Sukarame. Satu per satu air terjun yang lain, seperti Curug Gendang dan Curug Bidadari, mulai dikenal wisatawan. Curug Gendang dikenal sebagai amfiteater alam. Penamaan Ggendang diambil dari keunikan suara yang dihasilkan aliran air di sana.
Sementara di Curug Bidadari, pengunjung bisa menikmati undak-undakan air terjun kecil. Dengan tinggi kurang dari 5 meter dan aliran air yang tak terlalu deras, foto dengan latar belakang air terjun dalam posisi yang sangat dekat bisa dilakukan pengunjung. Seperti Curug Putri, air di kedua tempat itu sangat bening dan jernih pada musim kemarau.
Yang sayang dilewatkan adalah Cadas Ngampar. Sesuai dengan namanya, kawasan ini menawarkan hamparan batuan yang luas. Digerus air deras, lantai batuan itu sangat datar dan kerap digunakan pengunjung untuk berseluncur.
Jadi, tunggu apa lagi. Cerita di Carita tak hanya pantai alam yang indah. Keelokan air terjunnya siap memanjakan siapa saja yang datang ke sana.