JAKARTA, KOMPAS — Tim gabungan kepolisian kembali menangkap dua tahanan yang kabur dari ruang tahanan markas perwakilan Kepolisian Resor Kepulauan Seribu di Cilincing, Jakarta Utara. Kini, polisi masih memburu 11 buron lainnya.
”Yang satu tadi Sabtu (22/9/2018) malam di Depok, Jawa Barat. Satu lagi tadi pagi di Serang, Banten,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kepulauan Seribu Inspektur Satu Fahmi Amarullah.
Tahanan yang kabur ke Depok berinisial M, sedangkan yang ada di Serang adalah H.
Fahmi mengatakan, untuk pencarian para tahanan yang kabur, terdapat tim gabungan yang terdiri dari anggota Polda Metro Jaya, Polres Kepulauan Seribu, Polres Metro Jakarta Utara, dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok.
Dengan tertangkapnya 2 orang itu, total terdapat 9 tahanan yang semula kabur dan berhasil dibekuk. Adapun 11 orang lainnya belum ditangkap. ”Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami bisa tangkap semuanya,” ujar Fahmi.
Sebanyak 20 tahanan Polres Kepulauan Seribu kabur pada Jumat (21/9/2018) sekitar pukul 16.00. Mereka semua merupakan tahanan terkait kasus penyalahgunaan narkotika. Kaburnya para tahanan ini berawal dari saat anggota Satuan Perawatan dan Barang Bukti, Brigadir Dua Nanda Agustian, mengantar tahanan Afroni menjalani tes urine.
Saat Nanda membawa kembali Afroni ke ruang tahanan, tiba-tiba tahanan di dalam mendorong dan memukul Nanda lalu melarikan diri ke berbagai arah. Ada tujuh orang yang ditangkap sesaat setelah mereka kabur.
Menurut Fahmi, Afroni baru saja ditangkap pada Kamis (20/9/2018) malam karena kasus narkoba dan polisi melakukan pengembangan kasus hingga pagi hari. Sesuai prosedur, Afroni kemudian menjalani tes urine.
Yeni (50), seorang pemilik warung makan yang berjarak sekitar 20 meter dari markas perwakilan Polres Kepulauan Seribu, menceritakan, pada Jumat sore ia kaget mendengar suara tembakan senjata di lingkungan tempat tinggalnya. Karena penasaran, ia lantas keluar rumah dan melihat polisi sedang mengejar sejumlah orang.
”Saya pikir sedang ada tawuran. Biasa kan polisi suka menghalau kalau ada yang tawuran,” kata Yeni.
Ia kemudian baru tahu bahwa polisi sedang berupaya menangkap tahanan yang kabur. Yeni melihat seorang polisi yang didorong tahanan hingga jatuh terjengkang saat pengejaran. Polisi tersebut lalu melepaskan tembakan peringatan.
Terkait kejadian ini, Fahmi meminta masyarakat untuk memberi tahu ke kantor polisi terdekat jika mengetahui ada tahanan kabur bersembunyi di sekitar mereka. Ia juga mengimbau para buron untuk menyerahkan diri.