Empat Bulan Berjuang Setelah Terkena Jerat Warga, Gajah Amirah Akhirnya Mati
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
JANTHO, KOMPAS — Setelah menjalani perawatan intensif selama empat bulan, anak gajah sumatera bernama Amirah, yang berusia 15 bulan, mati pada Senin (24/9/2018) pagi di Pusat Latihan Gajah, Kecamatan Saree, Aceh Besar, Provinsi Aceh. Amirah mati karena mengalami sejumlah gangguan kesehatan setelah terkena jerat pada 2 Mei 2018.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo menuturkan, kematian Amirah diduga karena gangguan hati, ginjal, stres, dan malanutrisi. ”Seminggu sebelum kematian, Amirah menderita diare parah yang diduga karena komplikasi penyakit yang diderita,” ujarnya.
Amirah ditemukan pada 2 Mei 2018 di sebuah hutan di Geumpang, Pidie. Saat itu, Amirah terkena jerat yang dipasang warga untuk memburu rusa. Kaki kiri Amirah nyaris putus. Amirah kemudian dievakuasi ke Pusat Latihan Gajah di Saree, Aceh Besar, untuk dirawat intensif.
Anak gajah malang itu ditangani oleh tim medis dari BKSDA Aceh dan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Nama Amirah disematkan oleh Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno.
Beberapa bulan berada di PLG, kesehatan Amirah membaik meski belum sembuh total. Luka di kaki juga perlahan menyusut. Dia terlihat lebih ceria dibandingkan saat pertama dibawa ke PLG. Kala itu, tim optimistis Amirah akan sembuh total.
Namun, lanjut Sapto, seminggu lalu kesehatan Amirah menurun. Tim medis berusaha menyelamatkan satwa lindung itu dengan memberikan suplemen, obat, dan makanan. Akan tetapi, Amirah tidak tertolong.
Sapto mengatakan, kematian Amirah sangat menyedihkan karena awalnya pengobatan berjalan baik dan Amirah menunjukkan kemajuan. Selanjutnya, tim dokter melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya. Jasad Amirah dikuburkan di LPG Saree.