Muncul Penyakit Aneh Setelah Imunisasi, Tim Dokter Diterjunkan ke Jambi
Oleh
Irma Tambunan
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Seorang anak di Kabupaten Sarolangun, Jambi, mengalami penyakit kulit aneh tak lama setelah mendapatkan vaksin campak dan rubela (MR). Untuk menganalisis kemunculan penyakit kulit aneh itu, tim dokter diterjunkan memeriksa seorang anak berinisial Ans setelah yang bersangkutan mendapatkan vaksin MR.
Ketua Komite Daerah Pasca-Imunisasi Jambi dr Sabar Hutabarat mengatakan, timnya memperoleh informasi seorang anak berinisial Ans (6) mengalami bentol-bentol berair di sekujur tubuhnya tak lama setelah disuntik vaksin MR. Untuk mengobati sekaligus memeriksa penyebab sakitnya, anak tersebut langsung dibawa ke Jambi untuk menjalani pengobatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher.
Selama di ruang isolasi, timnya menelusuri kasus tersebut. Menurut Sabar, Ans mengalami demam setelah divaksin MR. Setelah sekitar tiga hari, demamnya mereda. Ans pun bersekolah.
Namun, pada minggu keempat setelah imunisasi, timbul gelembung-gelembung pada kulitnya. Semula gelembung memenuhi bagian leher, lalu menyebar ke berbagai organ tubuh lain. Saat itu, dokter klinik yang merawatnya menyatakan Ans terkena alergi.
Namun, kasus yang dialami Ans menjadi viral setelah diberitakan di media. Ada kekhawatiran bahwa penyebab sakit kulit tersebut akibat vaksin MR.
Tim dokter pun langsung diterjunkan meneliti korban. Dari sejumlah pemeriksaan klinis, laboratorium, dan kultur, tim menyimpulkan penyakit kulit yang dialami Ans adalah pemfigoid bulosa. ”Ini adalah penyakit autoimun langka,” katanya, Senin (24/9/2018).
Serangan tersebut menyebabkan munculnya gangguan pada kulit berupa lepuhan (bulosa/bula) kulit berisi air.
Sabar memastikan, penyakit tersebut tak terkait dengan vaksin MR. Apalagi kejadian munculnya bulosa (gelembung) kulit baru terjadi setelah tiga pekan kemudian.
Ia mengimbau masyarakat tak perlu khawatir membawa anaknya imunisasi. ”Reaksi pascaimunisasi itu juga dapat terjadi pada berbagai jenis imunisasi lain. Petugas imunisasi akan selalu memantaunya,” lanjutnya.
Kepala Seksi Surveilens dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Ike Silviana mengatakan, imunisasi MR diharapkan menjangkau 914.538 anak di Provinsi Jambi. Hingga saat ini, jangkauannya sekitar 63 persen. Jangkauan terendah justru terjadi di Kota Jambi, yakni di bawah 40 persen.