BEKASI, KOMPAS — Target penyelesaian Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu seksi II yang seharusnya rampung pada April 2019 diundur dua bulan menjadi Juni 2019. Perubahan rencana jalur dan pembebasan lahan yang belum selesai menjadi penyebab.
Pengerjaan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi II sudah dimulai sejak Oktober 2017. Proyek ini dikerjakan sebelum peresmian seksi I jalan tol yang sama oleh Presiden Joko Widodo sebulan kemudian.
Menurut Ayuda Prihantoro, Pemimpin Proyek Tol Becakayu, saat ini pengerjaan seksi II difokuskan pada kolom-kolom untuk menyangga jalan tol. Selain itu, Yuda juga mengatakan, pihaknya juga sedang mengerjakan pondasi untuk kolom yang belum didirikan.
”Seksi II Jalan Tol Becakayu akan dibangun sepanjang 4,12 kilometer dari Jakasampurna hingga Margajaya, Bekasi,” kata Yuda saat ditemui di Bekasi, Jawa Barat, Senin (24/9/2018) siang.
Yuda juga menyatakan, proyek yang sedianya akan selesai pada April 2019 itu terpaksa diundur menjadi akhir Juli 2019. Adanya perubahan rencana jalan atau trace menjadi salah satu penyebab mundurnya target.
Menurut Nurdjman Somadidjadja, Manajer Perencanaan PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) selaku operator ruas Jalan Tol Becakayu, perubahan ini dilakukan setelah berkomunikasi dengan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Perubahan terkait letak gerbang masuk (on ramp) dan gerbang keluar (off ramp) jalan tol. Adanya perubahan ini menyebabkan PT KKDM harus mengubah rancangan awalnya untuk menyesuaikan dengan rencana terbaru.
Sebelumnya, jalur masuk dan keluar tol akan dipisah pada dua jalan yang berbeda di Kota Bekasi. Kini, menurut rencana terbaru, gerbang masuk dan keluar seksi II akan berada di perempatan Jalan Mayor Madmuin Hasibuan dan Jalan Veteran.
”Jalan (Mayor Madmuin) Hasibuan nantinya akan dijadikan satu arah saja ke daerah Bekasi. Saat ini, kami masih membahas rencana ini dengan dinas terkait,” ucap Nur.
Selain perubahan rancangan, pembebasan lahan juga menjadi masalah. Saat ini, masih ada beberapa lahan yang belum dibebaskan pemerintah. Salah satu contohnya adalah kawasan Ruko Suncity Square yang menurut rencana dilewati sebagai gerbang masuk dan keluar.
Nur mengatakan, proses pembebasan lahan akan diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Meski demikian, Nur juga menyatakan, pihaknya siap turun tangan apabila dibutuhkan untuk menolong proses pembebasan lahan lebih cepat.
Pantauan Kompas Senin siang di lokasi konstruksi di Jalan Raya Kalimalang, sejumlah kolom yang akan menjadi penyangga jalan telah selesai dikerjakan. Di beberapa kolom tersebut juga sudah dipasangkan pier head yang menjadi penyangga antara kolom dan jalan.
Selain itu, juga masih terlihat beberapa kolom yang sedang dalam proses pengerjaan. Pada sekeliling pilar dipasangi perancah di seluruh sisi untuk akses jalan para pekerja dan material bangunan. Proses pembangunan kolom dapat terlihat hingga ke Jalan KH Noer Ali di mana masih ada banyak kolom yang baru setengah jadi.
Alat-alat berat juga terlihat di sepanjang wilayah pengerjaan proyek. Beberapa ekskavator sedang mengeruk tanah untuk membangun pondasi kolom yang belum berdiri. Sementara pekerja lainnya mengawasi alat tersebut untuk memastikan tidak ada gangguan. (LORENZO ANUGRAH MAHARDHIKA TELLING)