Indonesia Harus Siap Hadapi Tantangan di Era Transformasi Digital
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Industri digital terus berkembang di Indonesia seiring dengan perkembangan teknologi. Untuk menghadapi perubahan tersebut, para pengusaha di berbagai bidang bisnis yang selama ini menjalankan bisnisnya secara tradisional perlu segera mengimplementasikan aspek teknologi ke dalam usahanya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Sadjan mengatakan, pemerintah sedang mengantisipasi perkembangan industri berbasis teknologi digital.
”Permasalahan yang saat ini belum terselesaikan adalah terkait infrastruktur dan konten negatif,” kata Sadjan dalam konferensi pers kegiatan Digital Technology Indonesia 2018, Selasa (25/9/2018) di Jakarta.
Menurut Sadjan, konten negatif menjadi musuh bersama yang bentuknya tidak terlihat. Konten negatif dapat memengaruhi karakter bangsa yang berdampak pada kemajuan Indonesia.
Terkait dengan infrastruktur, Indonesia memiliki tantangan adanya penduduk yang heterogen dan wilayah geografis yang luas. Adanya pulau-pulau yang tersebar menyebabkan adanya ketimpangan antara satu daerah dan yang lain.
”Perlu ada percepatan pembangunan infrastruktur agar wilayah terpencil tidak tertinggal jauh,” ujar Sadjan. Ia menambahkan, agar setiap wilayah dapat menikmati teknologi digital, perlu segera dibangun base transceiver station di daerah terluar, terpencil, dan tertinggal.
Ia berharap berbagai pihak mau bersama-sama membantu pembangunan tersebut. Sadjan berharap, dalam pertemuan kegiatan Digital Technology Indonesia 2018 yang akan diadakan pada 28 November 2018 di Jakarta, akan ada solusi untuk mengatasi tantangan tersebut.
Sadjan mengatakan, pemerintah dan swasta perlu bersinergi agar dapat bekerja sama dengan baik untuk mengatasi segala tantangan yang ada pada era teknologi digital berkembang. Segala kebijakan perlu dibuat untuk mendukung percepatan digitalisasi.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Cloud Computing Indonesia Alex Budiyanto, regulasi perlu dibuat sesuai dengan perkembangan teknologi. Pemerintah perlu mengimplementasikan sistem yang ada pada big data.
Di beberapa negara maju, big data telah digunakan untuk berbagai tujuan, seperti untuk kampanye dan kepentingan bisnis. Menurut Alex, situasi tersebut harus diantisipasi agar negara-negara maju tidak menguasai negara berkembang seperti Indonesia.
Industri 4.0
Perkembangan teknologi digital juga perlu dipahami para pelaku usaha. Alex mengatakan, para pengusaha perlu tahu teknologi yang ada saat ini dan yang akan berkembang di masa depan.
Sesuai dengan peta jalan yang diresmikan Presiden Joko Widodo dengan sebutan Making Indonesia 4.0, Presiden berharap sektor industri 4.0 dapat menyumbang penciptaan lapangan kerja yang lebih banyak. Selain itu, Presiden juga mendorong agar banyak investasi dan inovasi baru berbasis teknologi.
Implementasi industri generasi keempat tersebut perlu diikuti dengan pembentukan ekosistem yang sehat dan berkesinambungan. Tujuannya agar efektif dan menggerakkan seluruh sektor ekonomi di Indonesia.
Menurut Alex, sebagian besar model bisnis akan berubah. Mereka akan menggunakan komputasi awan yang mendukung transformasi digital.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional Soegiharto Santoso mengatakan, para pengusaha kecil dan menengah juga perlu memahami perkembangan teknologi. ”Mereka perlu menyinergikan penjualan melalui offline dan online,” kata Soegiharto.
Menurut Soegiharto, keduanya tidak bisa dipisahkan karena saling terhubung dan berjalan beriringan. Oleh karena itu, para pelaku usaha perlu mempelajari model bisnis melalui teknologi digital dan tetap memperbaiki kualitas produknya.