PM Selandia Baru Membawa Bayi ke Sidang Majelis Umum PBB
Oleh
Elok Dyah Messwati
·2 menit baca
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern (38), yang menjadi perhatian internasional setelah melahirkan saat menjabat kepala pemerintahan, kembali menjadi pusat perhatian, Senin (24/9/2018). Ia membawa putrinya yang masih berusia tiga bulan masuk ke ruang sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Jacinda Ardern adalah perempuan pemimpin dunia kedua yang melahirkan saat masih menjabat. Yang pertama adalah Benazir Bhutto, yang menjabat Perdana Menteri Pakistan ketika putrinya lahir pada tahun 1990.
Dalam beberapa foto yang beredar, tampak Ardern sedang mencium putrinya yang bernama Neve. Tak hanya mencium, Ardern pun mengayun-ayunkan tubuh putrinya ke atas dan ke bawah saat berada di ruang sidang utama Majelis Umum PBB. Di sebelahnya, duduk pasangannya, Clarke Gayford, yang ikut mengurus Neve ketika Ardern menyampaikan pidato pada KTT Perdamaian Nelson Mandela.
Gayford, pembawa acara acara memancing di televisi, akan menjadi pengasuh utama bagi putri mereka. Dia mengunggah di Twitter foto kartu identitas diplomatik PBB yang menyatakan Neve sebagai "bayi negara Selandia Baru".
"Andai saja saya bisa memotret pandangan terkejut delegasi Jepang di dalam sidang PBB kemarin ketika dia berjalan ke ruang sidang saat saya mengganti popok. Bisa jadi cerita besar saat dia berumur 21 tahun nanti," demikian unggahan pesan Gayford di Twitter.
Ardern menjadi perdana menteri pada bulan Oktober 2017, hanya tiga bulan setelah mengambil alih kepemimpinan di Partai Buruh. Dia kembali bekerja bulan lalu setelah cuti melahirkan selama enam minggu.
Ardern sudah mengumumkan bahwa seluruh keluarganya akan pergi ke Markas Besar PBB di New York, AS. Ardern akan berpidato pada sidang Majelis Umum PBB. Sebelumnya, pada hari Senin (24/9/2018), Ardern juga berpidato pada peluncuran acara tahunan "Climate Week".
Bertemu pemimpin dunia
Ardern juga akan bertemu dengan pemimpin dunia lainnya dalam sidang Majelis Umum PBB. Beberapa isu yang akan dia angkat di forum PBB, antara lain, yakni upaya mengatasi perubahan iklim, mempromosikan perdagangan global, dan mendukung hak-hak asasi perempuan dan anak-anak.
Pengalaman kehamilannya, rasa keibuannya, dan pemerintahan koalisinya telah mengubah Ardern menjadi sosok dalam poster anak untuk feminisme di tengah munculnya gerakan #MeToo di Amerika Serikat. Dalam kunjungan ke AS tersebut, Ardern beberapa kali muncul dalam sejumlah acara media.
"Rasanya pada saat itu, itulah yang harus saya katakan!" kata Ardern dalam acara "The Today Show", program acara pagi di televisi NBC News. Saat itu, dia ditanya mana yang lebih sulit: membawa anak berusia tiga bulan dalam penerbangan 17 jam atau mengurus negara. (AFP)