PALANGKARAYA, KOMPAS — Lahan tidur seluas hampir 100 hektar terbakar pada Kamis (27/9/2018) sekitar pukul 12.00 di perbatasan Kalampangan dan Bereng Bengkel, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Terdapat seluruhnya 21 titik api yang tersebar di tujuh kabupaten/kota di provinsi tersebut.
Tujuh daerah itu adalah Kabupaten Kapuas, Katingan, Pulang Pisau, Seruyan, Sukamara, Kotawaringin Timur, dan Kota Palangkaraya.
Komandan Regu IV Tim Manggala Agni Daerah Operasional I Palangkaraya Budi mengatakan, kebakaran tersebut terjadi hari ini. Asal api dari wilayah pertanian di sekitar Kelurahan Kalampangan.
”Api cepat menyebar dan itu sudah luas sekali, bahkan sekarang api merambat di seberang kanal,” kata Budi di sela-sela pemadaman.
Dari pantauan Kompas, lahan seluas 100 hektar tersebut dibatasi dengan kanal-kanal yang panjangnya mencapai lima hingga enam kilometer dengan kedalaman kurang dari satu meter. Dari lokasi kebakaran api merambat ke seberang kanal meski kanal masih dipenuhi air.
Petugas pemadam pun mulai kewalahan. Tim yang terdiri atas tujuh orang itu mencoba menyambung selang yang panjangnya hanya 20-30 meter sehingga tidak dapat menjangkau api.
Akhirnya, beberapa petugas terpaksa memadamkan api yang baru saja merembet ke seberang kanal dengan cara manual. Mereka menggunakan ranting dan dahan kayu di sekitarnya.
”Kalau pakai air harus tambah selang karena pusat air di ujung sana,” ungkap Jainudin, salah satu anggota tim.
Senin pagi di sekitar Kota Palangkaraya asap tipis mulai menyerbu masuk. Terlihat beberapa pengendara motor menggunakan masker.
Helikopter water boombing pun hilir mudik dari Palangkaraya ke Kabupaten Pulang Pisau.
Prakirawan BMKG Palangkaraya Reianata menjelaskan, banyaknya titik api karena saat ini seluruh Kalteng berada pada puncak musim kemarau.
”Ada hujan dengan intensitas rendah, seperti yang terjadi kemarin hujan hanya ada di daerah Muara Teweh dengan intensitas 0,2 milimeter saja,” ungkapnya.