logo Kompas.id
UtamaPanen Kopi Berakhir, Petani...
Iklan

Panen Kopi Berakhir, Petani Menikmati Kenaikan Harga

Oleh
WINARTO HERUSANSONO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0ShdayizOpLeWEozzRsWJrrn-xU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2F20180826_112428-1843x1037_1537677196-3.jpg
KOMPAS/WINARTO HERUSANSONO

Kaum perempuan tani di Sirap, Gunung Kelir, Jambu, Kabupaten Semarang, memanen kopi, awal September lalu.

TEMANGGUNG, KOMPAS — Kopi jenis robusta asal Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, diharapkan bisa memperkuat varian kopi yang mulai terkenal di pasar global seperti halnya kopi asal Desa Tempur (Jepara), kopi Banjarnegara,  kopi kebun Banaran, Jambu ataupun kopi asal Dusun Sirap, Gunung Kelir, Kabupaten Semarang. Kopi menjadi komoditas yang paling andal saat ini dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani kopi.

Pemilik Kedai Kopi Poer di Dusun Maluwih, Desa Gesing, Kabupaten Temanggung, Eriyanti, pekan ini mengemukakan, kesadaran untuk memulai tradisi petik biji merah sudah jamak diikuti petani kopi. Kesadaran ini tentu saja akan mampu menaikkan harga jual. Kalau petani hanya menjual kopi cery (kopi gelondongan hijau) tentu harganya rendah, hanya sekitar Rp 5.000 per kilogram.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000