Panen Kopi Berakhir, Petani Menikmati Kenaikan Harga
Oleh
WINARTO HERUSANSONO
·3 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Kopi jenis robusta asal Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, diharapkan bisa memperkuat varian kopi yang mulai terkenal di pasar global seperti halnya kopi asal Desa Tempur (Jepara), kopi Banjarnegara, kopi kebun Banaran, Jambu ataupun kopi asal Dusun Sirap, Gunung Kelir, Kabupaten Semarang. Kopi menjadi komoditas yang paling andal saat ini dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani kopi.
Pemilik Kedai Kopi Poer di Dusun Maluwih, Desa Gesing, Kabupaten Temanggung, Eriyanti, pekan ini mengemukakan, kesadaran untuk memulai tradisi petik biji merah sudah jamak diikuti petani kopi. Kesadaran ini tentu saja akan mampu menaikkan harga jual. Kalau petani hanya menjual kopi cery (kopi gelondongan hijau) tentu harganya rendah, hanya sekitar Rp 5.000 per kilogram.
”Di Gesing, petani tidak hanya mulai sadar petik kopi biji merah. Mereka juga memberdayakan perempuan tani kopi agar berkelompok dalam kelompok usaha bersama. Melalui kelompok usaha bersama itu, perempuan tani kopi bisa mendapatkan nilai tambah dari pengolahan kopi,” ujar Eriyanti, yang juga pedagang kopi yang lumayan besar di Temanggung.
Melalui kelompok usaha bersama, ibu-ibu petani kopi bisa mengolah biji kopi dalam beberapa varian produk. Mulai dari kopi bubuk, mengolah kopi kering (green bean), sampai mengolah biji kopi siap goreng (roasted bean). Masing-asing dari produk itu lebih tinggi dibandingkan kalau jual biji kopi saja.
Belum lagi, biji kopi mulai disegmentasi, yakni kopi lanang (biji kopi tunggal) yang rasanya lebih pahit dan aromanya keras. Kopi lanang dengan biji tunggal justru mahal di pasaran, bisa sampai Rp 85.000 per kilogram.
Petani kopi di Kandangan, Temanggung, Poerwanto, mengemukakan, tanaman kopi memerlukan perlakukan khusus sekiranya petani ingin mendapatkan biji kopi hasil panen berkualitas. Tanaman kopi sebaiknya sudah waktunya tidak lagi diberi pemupukan dari bahan kimia.
Pupuk kandang ternyata mampu meningkatkan daya tahan kopi dari hama penyakit, juga meningkatkan produksi kopi. Pohon kopi yang memperoleh pupuk kandang secara kontinu mampu panen biji kopi lebih dari 15 kilogram per pohon.
”Kopi yang bermutu, bisa dicermati dari hasil olahannya. 4 kilogram kopi basah bisa menghasilkan 1 kilogram kopi biji kering atau 3,5 kilogram kopi basah menghasilkan 1 kilogram biji kopi siap giling,” ujar Poerwanto.
Sejumlah petani kopi di Temanggung mengatakan, panen kopi memang sudah hampir selesai. Panen rampung bersamaan dengan selesainya temu lapangan pengendalian hama terpadu yang diikuti lebih dari 45 petani kopi di sejumlah desa di Kecamatan Kandangan, Temanggung.
Petani kopi di Kandangan, Indrayatno, mengatakan, harga kopi tertinggi dari panen kopi tahun ini mencapai Rp 26.000 per kilogram. Harga ini relatif lebih tinggi ketimbang hasil panen tahun lalu. Petani masih belum siap menyimpan kopi dalam jumlah besar sehingga hampir 60 persen hasil panen langsung dijual kepada pedagang setelah melalui proses pengeringan.
Petani sangat berharap panen kopi tahun depan akan lebih baik lagi seiring dengan sudah beroperasi badan usaha milik desa (bumdes) yang didirikan para tokoh petani di sejumlah desa di Temanggung. Khusus di Kecamatan Kandangan saja, terdapat 16 gabungan kelompok tani membawah sekitar 12.000 petani kopi.
Petani kopi di Temanggung juga menunggu pelaksanaan Festival Kopi Temanggung pada 28 September sampai 1 Oktober 2018 di Gedung Pemuda Temanggung. Pada festival itu diharapkan semakin memperluas pasar kopi asal Jawa Tengah dengan adanya pertemuan antara petani penghasil kopi dan pembeli dari berbagai kota di Indonesia ataupun di luar negeri. Pada festival itu juga diminta hadir, yakni Eriyanti, peracik kopi asal Gesing, yang pernah menjuarai kontes Kopi Specialty Indonesia di Jember, 2014, dan Jakarta, 2017.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.