Sukarelawan Prabowo-Sandi Diminta Ikut Kampanyekan Partai Pengusung

SHARON PATRICIA UNTUK KOMPAS

Tim sukarelawan Prabowo-Sandi berkumpul di kediaman calon presiden Prabowo Subianto di Jakarta sesaat sebelum penetapan capres-cawapres oleh Komisi Pemilihan Umum.

JAKARTA, KOMPAS — Sukarelawan pendukung calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno akan diminta untuk tidak mengampanyekan Prabowo-Sandiaga saja, tetapi juga partai politik pengusungnya. Ini agar jika kelak pasangan itu terpilih, ada dukungan mayoritas di parlemen.

Seperti diketahui, ada lima partai politik peserta Pemilu 2019 yang mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga. Kelima partai itu ialah Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Berkarya.

Menurut Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Netty Prasetiyani Heryawan, Kamis (27/9/2018), gerak para sukarelawan pendukung Prabowo-Sandiaga yang kini telah banyak mendeklarasikan diri akan dikoordinasi oleh direktorat relawan. Tak hanya itu, mereka akan mendapatkan pelatihan.

Pelatihan terutama agar sukarelawan mengenal visi, misi, dan program Prabowo-Sandiaga. Jadi, mereka bisa ikut mengampanyekan hal-hal itu saat bergerak di masyarakat.

Selain itu, lima partai politik pengusung Prabowo-Sandiaga juga dikenalkan kepada para sukarelawan sehingga sukarelawan ikut menyosialisasikannya kepada publik. Hal itu penting supaya nantinya jika pasangan tersebut terpilih, mereka akan mendapatkan dukungan mayoritas di parlemen. Imbasnya, pemerintahan bisa berjalan efektif. Selain itu, dengan parlemen didominasi anggota dari partai pengusung, partai pengusung bisa mengawal sekaligus memastikan program Prabowo-Sandiaga terlaksana.

KOMPAS/DEDI MUHTADI

Netty Prasetiyani Heryawan

Istri mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan itu pun berencana melatih para sukarelawan tentang cara membangun simpati dan mengedepankan etika saat mendekati calon pemilih.

”Ini juga penting agar jangan sampai ada relawan yang berbuat salah kemudian imbasnya negatif pada elektabilitas Prabowo-Sandiaga,” tambah Netty.

Netty melanjutkan, Prabowo dan Sandiaga bersama partai politik pengusungnya sengaja membuat direktorat relawan di badan pemenangan karena kekuatan sukarelawan diyakini bisa berkontribusi signifikan pada pemenangan Prabowo-Sandiaga dan juga mendongkrak elektabilitas partai pengusungnya. Ini di samping bertumpu pada kekuatan figur capres/cawapres, partai pengusung, dan caleg yang diusung setiap partai pengusung.