BANYUWANGI, KOMPAS — Pebalap Indonesia dari tim KFC Cycling, Jamalidin Novandra, menjadi pebalap tercepat di Balap Sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen etape kedua. Etape itu berakhir Kamis (27/9/2018) sore ini.
Novandra mengumpulkan waktu 4 jam 9 menit 17 detik. Ia disusul Giorgios Bouglas dari Ningxia Sport Lottery Lival Cycling Team dan Bernard Benyamin van Aert dari Java Partizan.
Balap Sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) etape kedua dimulai pagi tadi. Lantunan selawat yang diiringi dengan tabuhan rebana memeriahkan ajang balap internasional tersebut.
Etape kedua hari ini dimulai dari Stasiun Kalibaru menuju Kantor Bupati Banyuwangi sejauh 179,3 km. Rute flat ini menjadi ajang bagi pebalap sprinter untuk mencuri poin.
Sebelum bendera start dikibarkan, sejumlah pemuda menabuh rebana dan mengidungkan selawat. Pun demikian saat para pebalap melintasi garis start hingga seluruh pebalap pergi meninggalkan start, tabuhan rebana dan selawat masih terus mengiringi.
”Ini bukti agama, olahraga, budaya, dan pariwisata bisa disatukan. Hari ini kita melihat napas Indonesia di Kalibaru, Banyuwangi,” kata Anas di Banyuwangi, Kamis (27/9/2018).
Kesenian terbangan menggunakan tabuhan rebana tampaknya menarik perhatian para Komisioner Federasi Sepeda Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI). Komisoner UCI dari Jepang, Tsunenori Kikuchi, bahkan turut menabuh rebana di panggung.
Sementara Komisioner UCI dari Irlandia, Michael Robb, tertegun di depan panggung melihat pemain rebana di depan panggung. Di sela penampilan, Michael Robb mengambil mikrofon dan menyampaikan kekagumannya dalam bahasa Indonesia yang terbata-bata.
”Makanan Indonesia sedap. Kalian luar biasa. Aku cinta Indonesia. Terima kasih Indonesia. Indonesia Panas. Di negara saya dingin,” ujarnya.
Hingga pukul 12.00, para pebalap baru menempuh setengah perjalanan. Hari ini para pebalap akan berebut poin sprint karena etape II yang cenderung datar ini menyediakan tiga sprint intermedite.